Tanggal Pengiriman Tagihan Kartu Kredit
Pengiriman tagihan kartu kredit membutuhkan beberapa hari kerja. Patokannya 1 minggu dari tanggal penagihan maka kita pasti akan menerima tagihan kartu kredit. |
Setelah tagihan kartu kredit dicetak, tagihan tersebut akan dikirimkan kepada kita sebagai nasabah. Karena rata-rata pengiriman tagihan kartu kredit masih menggunakan jasa kurir, otomatis tagihan tersebut harus diserahkan ke kantor atau perusahaan kurir terlebih dulu. Dari sanalah baru tagihan diantar ke alamat rumah atau alamat kantor tiap-tiap nasabah.
Bisa diambil kesimpulan antara tanggal penagihan, tanggal pencetakan tagihan dan tanggal pengiriman tagihan akan selisih kurang lebih 2 hari. Kalau mau dihitung hingga benar-benar kita terima di tangan mungkin butuh 2 - 3 hari kerja. Bahkan mungkin bisa 4 - 5 hari kerja karena kurir mengantar tagihan banyak sekali. Semua ada wilayah pengantarannya masing-masing dan terjadwal. Lalu apa manfaat buat kita mengetahui tanggal pengiriman tagihan ini?
Sebenarnya tidak ada manfaat apapun. Ini hanya menegaskan bahwa proses pengiriman tagihan kartu kredit membutuhkan beberapa hari kerja hingga tagihan tersebut benar-benar kita terima. Jadi kalau Anda sudah hafal kapan tanggal penagihan kartu Anda, maka setelah 1 minggu belum juga menerima tagihan kartu kredit, Anda bisa segera menghubungi bank tersebut. Tinggal tanyakan saja total jumlah tagihan dan besarnya minimum payment. Jangan sampai gara-gara tidak mendapatkan tagihan lalu Anda telat bayar sehingga harus dikenakan biaya keterlambatan pembayaran (late charge).
Namun namanya hidup terkadang ada nasabah manja, pura-pura bodoh yang berkilah belum mendapatkan tagihan sehingga telat bayar, gak mau bayar, bla..bla..bla. Sah-sah saja sih. Tetapi orang bank tidak bodoh. Mereka pasti akan mencari jalan keluar atas alasan seperti dan jika mereka sudah mendapatkan jalan keluarnya, bersiap-siaplah Kawan karena kita tidak mungkin mengalahkan bankir. Mereka itu korporasi bahkan korporatokrasi sedangkan kita hanyalah konsumen yang bahkan konsumen tidak setia kawan.
Tahukah Anda bahwa konsumen Indonesia itu tidak setia kawan? Jadi antara saya, Anda, dia, mereka, semua dari kita sok jagoan, mementingkan diri sendiri, mau menang sendiri, sok pintar, belagu, mau enak sendiri, meremehkan orang lain, dsb. Beda dengan di Jepang atau negara-negara tertentu. Di sana kalau ada kasus terhadap konsumen maka merek (brand) atau nama perusahaan tersebut akan sulit bertahan dan sebentar lagi tinggal kenangan. Semua konsumen akan memboikot produk tersebut. Contoh misalnya kematian salah satu nasabah kartu kredit beberapa waktu lalu yang dilakukan oleh salah satu bagian penagihan kartu kredit. Buktinya mana ramai-ramai nasabah mengembalikan kartu kredit tersebut? Tidak ada rasa setia kawan bukan? Makanya akan terjadi kembali kejadian yang sama di lain waktu. Tunggu saja tanggal mainnya. Maka tak heran ada BLBI berjilid hingga terakhir Century bukan? What's next?
Atau kematian Munir di salah satu maskapai penerbangan? Mana ada konsumen Indonesia ramai-ramai anti maskapai tersebut? Yang ada malah maskapai tersebut terus bangga mengiklankan dirinya dan konyolnya kita ramai-ramai menggunakan jasa maskapai tersebut. Padahal jelas-jelas kejahatan tersebut terjadi di maskapai itu dan seolah-olah lepas tanggung jawab. Bukan soal alasan kematian Munir tetapi soal perlindungan sebuah perusahaan (merek) terhadap konsumen yang menggunakan produk atau jasa mereka. Kalau di Jepang maka sudah pasti tewas maskapai tersebut karena akan ramai-ramai diboikot. Paling ganti nama. Jadi what's next & who's next? Waspadalah jangan sampai jadi korban!
Sponsored links Tanggal Pengiriman Tagihan Kartu Kredit:
No comments