Header Ads

Manusia Yang Dijadikan Tumbal Pada Jaman Modern

"Manusia Yang Dijadikan Tumbal Pada Jaman Modern" - Teman anehtapinyata.net praktik menjadikan manusia sebagai tumbal untuk mendapatkan sesuatu terjadi tidak saja pada jaman dahulu kala. Pada jaman modern seperti sekarang ini  ternyata ada juga kasus manusia yang dijadikan tumbal dengan berbagai tujuan. Ironis, kejam mungkin itu yang dapat kita sematkan untuk pelaku tersebut. Berikut kami rangkum beberapa kasus tumbal manusia pada jaman modern, semoga dapat menjadikan kita agar lebih menghargai sesama manusia.


Pemburuan Orang Albino Di Tanzania


Manusia albino atau kelainan pigmen kulit terjadi pada 200 ribu orang Tanzania. Mereka disebut Muzungu atau dalam bahasa sehari-hari yakni Swahili berarti orang putih atau Zeru yang berarti hantu. Fenomena aneh albino bukan hanya terjadi di Tanzania namun juga sebagian besar Afrika. Mereka yang menderita kelainan kulit ini diburu dan dibunuh atas suruhan dukun. Alasannya bermacam-macam. Ada yang percaya membunuh mereka bakal menangkal kesialan, bisa digunakan bagi pengobatan, maupun diyakini bisa menghilang. Mengambil salah satu bagian tubuh mereka saat si albino masih hidup juga diyakini memberikan kesaktian. Kadang tubuh para albino ini diperjual belikan.  Tak hanya secara brutal dibunuh, para albino juga dikubur hidup-hidup.

Tumbal Anak Untuk Mendapatkan Keturunan Di India


Pada 2003 pasangan asal Provinsi Uttar Pradesh, India bernama Madan dan Murti Simaru hampir putus asa lantaran tidak memiliki anak lelaki. Memiliki anak lelaki merupakan kebanggaan di lingkungan mereka. Mereka lalu meminta petunjuk orang sakti disebutnya sebagai guru. Guru itu malah mengarahkan mereka menculik anak lelaki dan menenggelamkannya di sungai. Madan dan Murti akhirnya menculik seorang bocah tetangga, Monu Kumar usia enam tahun.  Mereka memutilasi Kumar dan menyelesaikan upacara dengan mandi darah Kumar. Keduanya ditahan, termasuk kakak Murti yang ikut membantu penculikan juga dihukum.

Tumbal Pekerja Untuk Memerahkan Batu Bata Di Bangladesh


Pada 2010 seorang produsen batu bata di Bangladesh merasa gelisah karena batu bata buatannya tidak berwarna kemerahan. Berapa kali pun dicoba hasilnya tetap tidak memuaskan. Dia memutuskan mencari dukun pintar demi mendapat jawaban kenapa produksi batu batanya tidak bagus. Dukun itu menyarankan si produsen batu bata untuk mengorbankan nyawa seseorang. Akhirnya dia menyuruh empat pekerjanya membunuh teman mereka. Korban berusia 26 tahun dipenggal dan darahnya dicipratkan ke batu bata demi membuatnya merah. Kepala korban dipanggang dalam oven. Aksi itu diketahui polisi dan langsung meringkus empat tersangka sekaligus pemilik perusahaan batu bata, dan dukun pintar tersebut. Mereka dijatuhi hukuman sebab merencanakan pembunuhan.

Tumbalkan Anak Kecil Agar Panen Melimpah Di India


Pada Oktober 2011 bocah tujuh tahun bernama Lalila Tati dibunuh oleh suami istri bernama Ignesh Kujur dan Padam Sukku yang berprofesi sebagai petani. Mereka membunuh Tati dan mengambil hatinya sebagai tumbal agar ladangnya subur dan menuai hasil banyak. Di India memang masih banyak orang percaya pada tahayul lantaran kurangnya pendidikan. Mereka yakin jika korban manusia berumur di bawah 12 tahun, tanaman akan berkembang ranum dan subur. Meski demikian Ignesh dan Padam menawarkan ganti rugi pada keluarga korban sebab nyawa putri mereka jadi tumbal. Mereka tetap diseret ke pengadilan dan dihukum lantaran kekejaman mereka perbuat.

Tumbalkan Anak Kecil Untuk Hentikan Gempa Di Chile


Pada Juli 1960 gempa sahut menyahut di Chile bagian selatan memaksa suku Indian Mapuche mengorbankan seorang bocah berusia antara 5-6 tahun dan mengambil jantungnya untuk dilarung ke laut sebagai persembahan pada Tuhan. Mereka meyakini jantung itu akan membuat laut dan bumi menjadi tenang. Harapan gempa berhenti ternyata tidak terjadi. Menurut laporan jurnalis Patrick Tierney dalam bukunya The Highest Altar: Unveiling the Mystery od Human Sacrifice, disebutkan nama korban Jose Luis Painecur. Tangan dan kaki bocah itu dimutilasi, lalu tubuhnya ditanam di pasir dekat pantai. Lama kelamaan air laut melarungnya. Setelah kasus terungkap, orang tua Painecur yakni Jose Panan dan Juan Jose dihukum dengan tudingan membiarkan kejahatan itu terjadi.

Komandan Liberia Yang Melakukan Kanibalisme


Milton Blahyi adalah komandan pemberontak di Liberia, dikenal sebagai "Butt Naked", sebelum berperang dia membekali dirinya dengan heroin dan makan anak kecil. Dia percaya, dengan melakukan kanibalisme dia akan kebal dan tidak terlihat. Dia sebarkan ajaran ini kepada anak buahnya.  Setiap ingin berperang dia duduk di singgasananya. Dibawakan sesosok anak kecil tak berdosa kehadapannya. Kemudian dia belah bagian belakang sang anak itu dalam keadaan hidup. Kemudian dia ambil jantungnya kemudian dia makan, dan dipotonglah sang anak itu menjadi beberapa bagian. Kemudian dia bagikan itu ke anak buahnya untuk dimakan. Sungguh sangat mengerikan teman anehtapinyata.net


1 comment:

Powered by Blogger.