Nama Orang Tua di Aplikasi Kartu Kredit
Pentingnya nama orang tua di aplikasi kartu kredit. image: wordpress.com. |
Nama orang tua yang dibutuhkan biasanya adalah nama ibu. Dan biasanya adalah nama ibu kita sebelum dia berkeluarga (menikah). Mengapa harus sebelum berkeluarga? Sebab banyak kejadian di mana jika seorang perempuan menikah maka akan mengikuti nama marga atau nama dari suaminya. Contoh misalnya awalnya bernama Angela Chang tetapi setelah menikah misalnya dengan Andi Tertular maka bisa saja namanya berganti menjadi Angela Tertular. Ada penambahan nama belakang "Tertular" yang artinya mengikuti nama sang suami. Jadi sudah berubah. Kurang lebih seperti itu.
Memang tidak ada kewajiban dari bank bagi kita untuk mengisi persis nama ibu. Bisa saja nama sebelum menikah atau sesudah menikah. Yang pasti nama tersebut harus kita kenal dan benar-benar merupakan nama ibu kita. Pertanyaannya sekarang adalah: mengapa bukan nama ayah yang dipergunakan? Alasannya sederhana karena: tidak ada manusia yang melupakan nama ibunya! Kalau ada yang melupakan nama ibu mereka sungguh keterlaluan. Meski seorang ibu bisa saja kejam pada putra-putrinya namun tetap saja namanya dikenal. Kalau ibu yang kejam biarlah itu menjadi masa lalu dan jalan hidup kita. Yang penting jangan mengulangi kesalahan orang tua buat anak-anak kita di kemudian hari. Kalau masih melakukan hal yang sama boleh dibilang mungkin memang garis keturunan kita sudah menjadi kutukan sejak awal. Sejarah dan bencana terus terjadi silih berganti meski sudah generasi ke sekian.
Memang tidak ada kewajiban dari bank bagi kita untuk mengisi persis nama ibu. Bisa saja nama sebelum menikah atau sesudah menikah. Yang pasti nama tersebut harus kita kenal dan benar-benar merupakan nama ibu kita. Pertanyaannya sekarang adalah: mengapa bukan nama ayah yang dipergunakan? Alasannya sederhana karena: tidak ada manusia yang melupakan nama ibunya! Kalau ada yang melupakan nama ibu mereka sungguh keterlaluan. Meski seorang ibu bisa saja kejam pada putra-putrinya namun tetap saja namanya dikenal. Kalau ibu yang kejam biarlah itu menjadi masa lalu dan jalan hidup kita. Yang penting jangan mengulangi kesalahan orang tua buat anak-anak kita di kemudian hari. Kalau masih melakukan hal yang sama boleh dibilang mungkin memang garis keturunan kita sudah menjadi kutukan sejak awal. Sejarah dan bencana terus terjadi silih berganti meski sudah generasi ke sekian.
Mengapa bukan nama ayah kandung yang dipergunakan? Jelas akan dilema sebab bisa saja ada orang yang tidak mengenali nama bapaknya. Misalnya dulu sang ibu hamil karena diperkosa seperti kasus pemerkosaan kerusuhan Mei 1998 di Jakarta. Atau tiba-tiba waktu dulu ibu melahirkan di luar nikah di mana calon suaminya atau pacarnya kabur tidak mau bertangungjawab. Jelas akan susah menelisik dan menelusuri siapa nama ayah dari calon si bayi. Jadi bagaimana si anak bisa mengenali nama ayah mereka? Jadi bankir sudah menghitung secara detil hal-hal sepele seperti ini dari awal. Dari sini Anda pasti sadar bahwa betapa pintar, cerdik dan mungkin liciknya orang bank bahkan melebihi kepintaran politisi. Biar aman mana nama ibu yang dipergunakan sebab setiap orang pasti tahu nama ibunya. Memang dalam beberapa kasus ada juga anak yang diadopsi oleh orang lain dan merahasiakan nama asli kedua orang tua mereka. Tetapi ini kasus yang relatif lebih sedikit. Untuk kasus spesial ini tentu saja nama ibu angkat yang dipergunakan. Intinya adalah nama ibu.
Kegunaan Nama Ibu
Sekarang yang jadi pertanyaan lanjutannya adalah: mengapa perlu nama ibu? Sudah jelas untuk otentifikasi dan verifikasi keaslian data. Setiap kali Anda mengajukan permohonan aplikasi kartu kredit, bank akan melakukan verifikasi semua data yang ada termasuk nama orang tua. Bank hanya ingin memastikan bahwa yang mengisi atau mengajukan permohonan kepemilikan kartu kredit tersebut adalah diri kita dan bukan orang lain apalagi sales kartu kredit. Sebab banyak kejadian hanya untuk mengejar setoran atau penghasilan banyak sales kartu kredit yang mengisi aplikasi padahal si nasabah tidak mengharapkannya. Dengan begitu sales mendapatkan komisi namun akhirnya kartu kredit dikembalikan si nasabah. Bank merasa dirugikan sebab harus membayar komisi penjualan sementara konsumen mengembalikan kartu tersebut.
Pada saat bank melakukan verifikasi ulang lalu kita menjawab salah nama ibu, secara otomatis bank tahu bahwa bukan kita yang mengisi atau mengajukan aplikasi kartu kredit tersebut. Kalau benar tentu tidak salah dalam menjawab nama orang tua. Permohonan tersebut pun langsung dicoret oleh bank alias tidak disetujui. Sebab memang bukan orangnya dan memang tidak butuh kartu kredit.
Pada saat bank melakukan verifikasi ulang lalu kita menjawab salah nama ibu, secara otomatis bank tahu bahwa bukan kita yang mengisi atau mengajukan aplikasi kartu kredit tersebut. Kalau benar tentu tidak salah dalam menjawab nama orang tua. Permohonan tersebut pun langsung dicoret oleh bank alias tidak disetujui. Sebab memang bukan orangnya dan memang tidak butuh kartu kredit.
Kegunaan nama orang tua (ibu) tidak sampai di proses permohonan kartu kredit saja. Pada saat kita sudah menjawab dengan benar sesuai dengan yang kita tulis atau kita isi, bank akan melakukan kroscek ulang ke pihak lain seperti alamat saudara tak serumah. Bank ingin memastikan benarkah nama orang tua kita demikian. Jika ternyata nama orang tua kita berbeda diucapkan oleh pihak saudara tidak serumah tersebut, sudah pasti permohonan kartu kredit tersebut juga akan ditolak. Karena dianggap datanya tidak kredibel dan tidak bagus. Bagaimana mungkin bisa berbeda nama orang tua kita? Bankir bukan orang bodoh.
Contoh lain: misalnya suatu hari kartu kredit kita hilang dan kebetulan ditemukan orang yang bermental maling. Katakanlah si maling ini kebetulan namanya sama dengan nama kita. Sungguh hokky si maling ini. Karena dia merasa bahwa nama di kartu persis sama dengan namanya. Cepat-cepat dirinya menuju minimarket atau toko emas terdekat berbelanja. Pas saat bertransaksi tiba-tiba tidak bisa sebab kita sudah melaporkan kehilangan kartu tersebut.
Sistem perbankan akan melakukan verifikasi tambahan sebab laporan kartu hilang kok masih bisa dipergunakan berbelanja? Katakanlah si maling ini juga pintar meniru tanda tangan kita atau gesit cepat-cepat bikin KTP bodong atas nama kita. Mesin EDC bisa mengeluarkan isyarat seperti menanyakan nama orang tua seperti ini. Otomatis kasir yang membaca tampilan layar akan bertanya siapa nama ibu kandung kepada si maling tersebut. Jika dia salah menyebutnya atau aiueo bengong maka berakhirlah sudah karier dia menjadi maling. Akan diboyong satpam menginap dan makan gratis di hotel milik pemerintah (penjara). Lebih enak toh dihidupi pemerintah daripada luntang lantung jadi maling kelaparan.
Sistem perbankan akan melakukan verifikasi tambahan sebab laporan kartu hilang kok masih bisa dipergunakan berbelanja? Katakanlah si maling ini juga pintar meniru tanda tangan kita atau gesit cepat-cepat bikin KTP bodong atas nama kita. Mesin EDC bisa mengeluarkan isyarat seperti menanyakan nama orang tua seperti ini. Otomatis kasir yang membaca tampilan layar akan bertanya siapa nama ibu kandung kepada si maling tersebut. Jika dia salah menyebutnya atau aiueo bengong maka berakhirlah sudah karier dia menjadi maling. Akan diboyong satpam menginap dan makan gratis di hotel milik pemerintah (penjara). Lebih enak toh dihidupi pemerintah daripada luntang lantung jadi maling kelaparan.
Sponsored links:
No comments