Waktu Makan dan Pola Makan Sama-sama Penting
KEBAJIKAN ( De 德 ) - Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa waktu makan dan jenis makanan sama-sama penting dalam hal menurunkan dan mengontrol berat badan. Pendapat ini sama persis dengan prinsip pemeliharaan kesehatan dalam Pengobatan Tradisional Tiongkok (PTT).
Menurut laporan jaringan berita Australia bahwa meskipun banyak orang menghabiskan waktu untuk membahas “apa yang harus dimakan”, tetapi jarang mempertimbangkan waktu yang tepat untuk makan. Padahal kenyataannya, waktu makan kemungkinan lebih penting daripada apa yang harus di makan. Dalam hal pengendalian berat badan, kapan harus makan merupakan masalah program kesehatan penting yang harus dipertimbangkan.
1. Waktu makan memengaruhi penyerapan kalori
Selanjutnya laporan itu mengatakan, dalam edisi terbaru jurnal akademis “Metabolisme Sel” dalam sebuah penelitian mengingatkan bahwa mungkin gaya hidup modern telah menyebabkan waktu makan menjadi terlalu banyak setiap harinya, sehingga penyerapan kalori jadi terlalu banyak.
Para peneliti menemukan bahwa jika makan siang sebelum jam 12: 00 maka total kalori yang dikonsumsi akan berkurang 25%; setelah jam 18:00 baru makan malam, total kalori yang dikonsumsi akan lebih 35%. Para peserta tes tersebut hanya boleh makan dalam kurun waktu 10-12 jam yang telah ditetapkan, selain itu tidak boleh makan. Hasilnya para peneliti menemukan bahwa jadwal makan yang tampak sederhana ini, tetapi efek kalori yang diterima 20% lebih sedikit, hal ini menunjukkan bahwa waktu makan setiap hari akan memengaruhi asupan kalori.
2. PTT 5.000 tahun menganjurkan: “cara makan” dan “ waktu makan”
Konsepsi tersebut sangat mirip dengan pola makan sehat dari PTT. Dalam metode pola makan PTT di bab Shang Gu Tian Zhen Lun dari kitab kuno Huang Di Nei Jing Su Wen yang berusia 5.000 tahun misalnya disebutkan, “pola makan harus memperhatikan keteraturan” dan “waktu makan”. Di buku klasik Shang Shu yang memiliki sejarah berusia 2.000 tahun, ada juga persyaratan diet sehat “makan tepat waktu”. 1.500 tahun yang lalu, seorang dokter Dinasti Tang yang terkenal Sun Simiao dalam karyanya (Qianjin Yaofang (Resep Berharga yang Tak Ternilai) menekankan, sehari tiga kali makan secara kontiniu adalah sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan.
“Pola makan teratur” dari PTT tidak dibatasi dalam kuantitas/jumlah dan pengendalian jenis bahan pangan yang dimakan sehari-hari, selain itu juga merekomendasikan pengendalian disaat makan, tidak boleh di sembarang waktu makan sembarangan. Karena menurut teori PTT, hanya makan dengan waktu yang tepat, baru dapat memenuhi kebutuhan fisiologis tubuh, untuk menjamin pendayagunaan fungsi normal dari sistem pencernaan. Maka itu kebiasaan “Makan 3 kali dalam sehari” dalam budaya tradisional Tiongkok sebetulnya juga berkaitan erat dengan teori PTT.
PTT mengutamakan, waktu makan harus ada pengaturan yang wajar, baru dapat memenuhi kebutuhan tubuh, berbagai fungsi organ pun dapat didayagunakan dengan normal, tubuh baru bisa sehat. Sedangkan manusia zaman modern sesukanya makan tak memedulikan waktu, maka akan mengganggu ritme pencernaan lambung yang normal, hasilnya memang dapat memuaskan nafsu makan, tetapi merugikan kesehatan.
Laporan dari berita online Australia mengatakan bahwa jika kita bisa sarapan pada pukul 09:00, makan siang pukul 14:00 dan makan malam pukul 20:00, maka pengaturan waktu makan yang tetap ini dinilai cukup bagus.
Untuk itu perhatikan rekomendasi pengaturan waktu makan sebagai berikut:
1. Makan malam dilakukan semakin larut, kuantitas makan harus semakin sedikit
Laporan itu mengatakan, yang paling penting adalah jika sering makan saat tengah malam, maka kuantitas yang dimakan harus lebih sedikit dan lebih ringan. Dengan kata lain, lebih menitikberatkan pada nasi/pasta, salad/sup dan hidangan ringan lainnya.
Jika ingin menurunkan berat badan, Anda bisa menjadikan makanan utama diganti menjadi makan siang, kemudian di malam hari hanya makan makanan ringan yang bermanfaat. Pilihan lain adalah, makan malam dibagi menjadi dua, satu bagian dimakan pada sore hari menjelang petang dan satu bagian lagi berupa makanan ringan sebelum tidur. Prinsipnya adalah, setidaknya mempertahankan tidak diisi makanan 10 sampai 12 jam, dengan demikian akan mengurangi asupan total kalori dari tubuh.
2. Perhatikan sarapan sehari-hari
Tidak perlu harus makan tiga macam makanan pada jam 07:00. Namun, perlu dicatat santapan pertama setiap hari sangat penting bagi asupan kalori seharian itu. Makanan pertama bisa saja berupa secangkir kopi susu, yoghurt Yunani atau roti gandum utuh (Whole wheat bread) ditambah telur atau keju, dalam beberapa jam dapat dengan cepat membakar kalori di dalam tubuh.
3. Sebisa mungkin tetapkan waktu makan siang
Laporan mengatakan, jangan lantaran siang sangat sibuk menunda sampai sore baru makan, seperti sampai jam 15:00 sore. Waktu makan siang seperti ini memiliki efek samping ganda. Pertama, karena interval waktu terpisah terlalu lama dengan sarapan pagi, dan kedua terlalu dekat dengan waktu makan malam, maka asupan kalori menjadi tidak seimbang, sehingga asupan kalori terlalu banyak. Itu sebabnya, upayakan menetapkan waktu makan siang pada sekitar jam 13:00. Dengan cara Ini dapat membangun keseim-bangan makan. Salam kebajikan (Sumber)
No comments