Disebutkan di Dalam Al Quran, Tanaman Ini digunakan Baginda Rasulullah Muhammad Saw untuk pengobatan
Trendkita - Apa minuman yang enak diminum saat hujan deras datang dan membuat tubuh Anda menjadi dingin? Satu di antara banyak pilihan minuman adalah minuman jahe atau sebagian orang menyebutnya wedang jahe.
Khasit yang besar dari tanaman herbal ini menjadikan banyak produsen minuman membuatnya dalam bentuk kemasan yang lebih menarik dan mudah untuk dinikmati. Tapi Anda pun tetap bisa menikmatinya secara langsung jahe yang dipetik dari halaman atau kebun di dekat rumah.
Jahe adalah tanaman herba dengan tinggi 40-50 cm. Tumbuhan ini selain disedu untuk minuman, juga banyak digunakan sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan. Hampir sebagian besar di belahan bumi cukup akrab dengan tumbuhan ini. Saking akrabnya, jahe memiliki banyak nama di berbagai daerah.
Di Indonesia misalnya, berbagai daerah mempunyai sebutan macam-macam bagi jahe. Di Aceh jahe disebut "halia", di Batak Karo disebut "bahing". Orang Sumatera Barat menyebutnya "sipadeh" dan di Jawa disebutan "jae" atau "jahe".
Secara umum, jahe bermanfaat sebagai minuman, bumbu masak dan obat. Sebab jahe telah terbukti memiliki efek antimikrob (membunuh bakteri), antifungal (melawan jamur), antioksidan, antiimflamasi (melwan peradangan), dan imunomodulator (meningkatkan kekebalan), analgesic (menghilangkan rasa nyeri), dan memiliki efek perlindungan terhadap saluran pencernaan.
Ada hal lain yang menarik dari tanaman jahe. Tahukah Anda, jahe ternyata tanaman yang disebut di dalam Al Quran, kitab suci kaum Muslimin, dan menjadi minuman para penghuni surga. Selain itu, Jahe juga digunakan oleh Rasulluah Muhammad untuk pengobatan.
Dikutip dari laman hidayatullah.com, jahe disebutkan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Sa'id Al Khudri. Dia menceritakan: "Raja Romawi pernah menghadiahkan kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassallam satu karung jahe. Beliau memberikan kepada setiap orang satu potong untuk dimakan dan aku juga mendapatkan satu potong untuk kumakan." (HR: Abu Nuaim).
Di dalam Al Quran jahe disebutkan di Surat Al Insan (76) ayat ke-17. "Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe." (QS: Al Insan (76 ) :17 )
Para ulama berpendapat bahwa yang dimaksud di dalam ayat ini adalah minuman surga yang di campur zanjabil (jahe).
Tidak salah jika saat ini banyak sekali masyarakat yang memanfaatkan dan meproduksi tanaman ini karena segudang manfaatnya.
Dikutip dari medicaldaily.com, ini adalah beberapa contoh manfaat kesehatan dari jahe:
1. Melancarkan aliran darah
Jahe mengandung kromium, magnesium, dan seng. Mineral-mineral tersebut diketahui diperlukan untuk menjaga aliran darah yang normal dan sehat.
2. Mengatasi mual saat hamil (morning sickness)
American Pregnancy Association merekomendasikan konsumsi jahe dalam bentuk-bentuk yang berbeda seperti teh atau selai. Tujuannya adalah untuk mengatasi mual di pagi hari yang kerap dijumpai oleh wanita hamil.
Sebuah studi pada 2011 menemukan, manfaat jahe untuk mengatasi mual mungkin tidak semulus yang diduga sebelumnya. Menurut studi tersebut, jahe efektif dalam mengatasi mual, namun manfaatnya tidak konsisten. Karena itu, sebelum memanfaatkannya untuk mengatasi mual, perlu konsultasi terhadap dokter terlebih dahulu.
3. Meningkatkan laju metabolisme
Jahe meningkatkan suhu tubuh sehingga mempercepat pembakaran kalori saat berolahraga. Jahe juga memberikan efek hangat pada makanan sehingga lebih mudah membuat tubuh kenyang. Dalam sebuah studi pada 2012, jahe menimbulkan rasa hangat pada tubuh sehingga dengan mengonsumsinya bisa mengurangi rasa lapar.
4. Mengurangi nyeri otot setelah olahraga
Sebagai agen anti-inflamasi yang kuat, jahe membantu untuk mengurangi nyeri otot. Sebuah riset dalam Journal of Pain menemukan, jahe dapat menghalangi pembentukan senyawa yang menyebabkan inflamasi, prostaglandin, dan leukotrin yang menyebabkan terjadinya nyeri otot. Peneliti juga menemukan, jahe memiliki efek antioksidan sehingga dapat mengurai peradangan.
5. Mencegah pertumbuhan sel kanker usus besar
Sebuah studi dari University of Mennesota's Hormel Institute menemukan, senyawa-senyawa dalam jahe bersifat antikanker. Karenanya, rutin mengonsumsi jahe dapat membantu melawan pertumbuhan sel kanker usus besar.
6. Mengobati asma
Peneliti asal Columbia University mengatakan, jahe yang dipasangkan dengan pengobatan bronkodilatasi dapat membantu memberikan rasa rileks pada otor halus di sekitar saluran napas. Artinya, jahe membuat pengobatan asma makin efisien.
1. Melancarkan aliran darah
Jahe mengandung kromium, magnesium, dan seng. Mineral-mineral tersebut diketahui diperlukan untuk menjaga aliran darah yang normal dan sehat.
2. Mengatasi mual saat hamil (morning sickness)
American Pregnancy Association merekomendasikan konsumsi jahe dalam bentuk-bentuk yang berbeda seperti teh atau selai. Tujuannya adalah untuk mengatasi mual di pagi hari yang kerap dijumpai oleh wanita hamil.
Sebuah studi pada 2011 menemukan, manfaat jahe untuk mengatasi mual mungkin tidak semulus yang diduga sebelumnya. Menurut studi tersebut, jahe efektif dalam mengatasi mual, namun manfaatnya tidak konsisten. Karena itu, sebelum memanfaatkannya untuk mengatasi mual, perlu konsultasi terhadap dokter terlebih dahulu.
3. Meningkatkan laju metabolisme
Jahe meningkatkan suhu tubuh sehingga mempercepat pembakaran kalori saat berolahraga. Jahe juga memberikan efek hangat pada makanan sehingga lebih mudah membuat tubuh kenyang. Dalam sebuah studi pada 2012, jahe menimbulkan rasa hangat pada tubuh sehingga dengan mengonsumsinya bisa mengurangi rasa lapar.
4. Mengurangi nyeri otot setelah olahraga
Sebagai agen anti-inflamasi yang kuat, jahe membantu untuk mengurangi nyeri otot. Sebuah riset dalam Journal of Pain menemukan, jahe dapat menghalangi pembentukan senyawa yang menyebabkan inflamasi, prostaglandin, dan leukotrin yang menyebabkan terjadinya nyeri otot. Peneliti juga menemukan, jahe memiliki efek antioksidan sehingga dapat mengurai peradangan.
5. Mencegah pertumbuhan sel kanker usus besar
Sebuah studi dari University of Mennesota's Hormel Institute menemukan, senyawa-senyawa dalam jahe bersifat antikanker. Karenanya, rutin mengonsumsi jahe dapat membantu melawan pertumbuhan sel kanker usus besar.
6. Mengobati asma
Peneliti asal Columbia University mengatakan, jahe yang dipasangkan dengan pengobatan bronkodilatasi dapat membantu memberikan rasa rileks pada otor halus di sekitar saluran napas. Artinya, jahe membuat pengobatan asma makin efisien.
sumber : pintarin.com
No comments