Suku Dayak Kalimantan Tengah
Suku Dayak yang terdapat di Kalimantan Tengah terdiri atas Dayak Hulu dan Dayak Hilir. Dayak Hulu terdiri atas : Dayak Ot Danum, Dayak Siang, Dayak Murung, Dayak Taboyan, Dayak Lawangan, Dayak Dusun dan Dayak Maanyan. Sedangkan Dayak Hilir (Rumpun Ngaju) terdiri atas: Dayak Ngaju, Dayak Bakumpai, Dayak Katingan, dan Dayak Sampit. Suku Dayak yang dominan di Kalimantan Tengah adalah suku Dayak Ngaju, suku asal Kalimantan lainnya yang tinggal di pesisir adalah Banjar Melayu Pantai merupakan ¼ populasi Kalteng. Disamping itu ada pula suku Jawa, Madura, Bugis dan lain-lain. Gabungan suku Dayak (Ngaju, Sampit, Maanyan, Bakumpai) mencapai 37,90%.
Provinsi Kalimantan Tengah, sering disebut sebagai pusat sebagian besar suku-suku Dayak yang ada di pulau Kalimantan. Suku Dayak, sebagai bangsa Proto Malayan atau salah satu suku tertua di Indonesia yang memiliki ras mongoloid.
Menurut beberapa cerita yang terdapat di Kalimantan Tengah, maupun di luar Kalimantan Tengah, beberapa suku Dayak dikatakan berawal dari daerah Kalimantan Tengah, salah satu tempatnya adalah sungai Kahayan.
Masyarakat suku Dayak yang terdapat di provinsi Kalimantan Tengah pada umumnya tinggal dan bermukim di sekitar tepian sungai-sungai dan danau.
Dari manusia-manusia yang mendalami pulau Kalimantan saat ini ,di yakini bahwa orang Dayak itu keturunan raja telu yaitu keturunan Maharaja Bunu,Maharaja Sangen dan MaharajaSangiang yang mana dalam penitisan langsung dari Tuhan Yang Maha Esa . asal-usul Suku Dayak, meskipun masih terlihat adanya perbedaan-perbedaan pendapat. Akan tetapi, bagi penganut Agama Hindu Kaharingan yang dikemukakan oleh Riwut (1993; 2003), sesuai Tetek Tatum, orang Dayak berasal dari langit ketujuh yang diturunkan ke bumi dengan menggunakan Palangka Bulau oleh Ranying Hatalla langit di empat tempat, yaitu:
1) di Tantan Puruk Pamatuan, yang terletak di hulu Sungai Kahayan dan Barito,
(2) di Tantan Liang Mangan Puruk Kaminting, yang terletak di sekitar Bukit Raya,
(3) di Datah Tangkasing hulu Sungai Malahui, yang terletak di daerah Kalimantan Barat, dan
(4) di Puruk Kambang Tanah Siang, yang terletak di hulu Sungai Barito.
Kata-kata Dayak “SIANG’ berasal dari sejarah yang berawal di Sungai Mantiat .Dihulusungai ini ada sebuah pohon yang dibri nama “SIANG” dan kayu ini kemudian tua rebah dan lapuk dan bekas tumbangnya pohon ini kemudian menjadi aliran sungai yang mengalir kesungai Mantiat Pari di desa Mantiat Pari sekarang. Orang yang hidup di Lowu Korong Pinang menggunakan air sungai yang berasal dari pohon siang ini,mereka ini kemudian di sebut Dayak Siang.Suku Dayak Siang ini kemudian berkembang membentuk beberapa perkampungan baru dan berpencar di beberapa tempat hingga sekarang ini.sedangkan kampong atau Lowu sejarah asal usul mereka adalah Lowu Tomolum yang ada sampai sekarang atau desa Tambelum ,Desa ini ada jauh sebelum zaman Belanda dan sebelum adanya Negara Republik Indonesia ini.
Berikut suku-suku Dayak yang ada di Kalimantan Tengah.
> Arut
> Bakumpai
> Batangkawa
> Bawo
> Belantikan
Blaman
Bulik
Darat
Delang - sub suku: Delang Ulu dan Delang Ilir
Didang
Dohoi
Dusun
Dusun Malang
Dusun Pepas
Dusun Bayan
Dusun Witu
Gambu
Jelai
Kadorih
Kahayan
Kali
Kapuas
Katingan
Ketungan (Ketung)
Kohin
Kuhin
Lamandau
Lawangan
> Maanyan
Mendawai
Mengkatip (Mangkatip)
Mentobi
> Murung (Siang Murung)
Ngaju
> Ot Danum
Ot Olong-Olong
Ot Pari
Ot Saribas
Paku
> Punan Merah (Ot Siauw)
> Punan Murung
> Punan Panyawung (Ot Penyaung)
Ruku Mapan
Sampit
> Siang (Ot Siang)
> Tamuan
Tawoyan (Taboyan)
> Tomun
Ulang
Provinsi Kalimantan Tengah, sering disebut sebagai pusat sebagian besar suku-suku Dayak yang ada di pulau Kalimantan. Suku Dayak, sebagai bangsa Proto Malayan atau salah satu suku tertua di Indonesia yang memiliki ras mongoloid.
Menurut beberapa cerita yang terdapat di Kalimantan Tengah, maupun di luar Kalimantan Tengah, beberapa suku Dayak dikatakan berawal dari daerah Kalimantan Tengah, salah satu tempatnya adalah sungai Kahayan.
Masyarakat suku Dayak yang terdapat di provinsi Kalimantan Tengah pada umumnya tinggal dan bermukim di sekitar tepian sungai-sungai dan danau.
Dalam kesusasteraan suku Dayak Kalimantan Tengah ,di mana orang Dayak sangat percaya bahwa suku-suku yang dikalimantan itu dicipta langsung oleh Tuhan Yang Maha Esa yang dalam bahasa Sangiang orang Dayak yang masih mempertahankan keyakinan leluhurnya dengan ketat yaitu agama Kaharingan; dan sang pencipta itu di kenal dengan nama Ranying Hattala Langit Panganteran Bulan Raja Tuntung Matanandau (Raja dari segala Raja yang berkuasa atas Bulan dan Matahari) yang tinggal di lewu tatau habaras bulau habusung hintan(kampong kebahagiaan yang berlimpahkan emas permata ;kampong yang kekal tanpa ada penderitaan);Marko Mahin ;menyelami Kaharingan.
Dari manusia-manusia yang mendalami pulau Kalimantan saat ini ,di yakini bahwa orang Dayak itu keturunan raja telu yaitu keturunan Maharaja Bunu,Maharaja Sangen dan MaharajaSangiang yang mana dalam penitisan langsung dari Tuhan Yang Maha Esa . asal-usul Suku Dayak, meskipun masih terlihat adanya perbedaan-perbedaan pendapat. Akan tetapi, bagi penganut Agama Hindu Kaharingan yang dikemukakan oleh Riwut (1993; 2003), sesuai Tetek Tatum, orang Dayak berasal dari langit ketujuh yang diturunkan ke bumi dengan menggunakan Palangka Bulau oleh Ranying Hatalla langit di empat tempat, yaitu:
1) di Tantan Puruk Pamatuan, yang terletak di hulu Sungai Kahayan dan Barito,
(2) di Tantan Liang Mangan Puruk Kaminting, yang terletak di sekitar Bukit Raya,
(3) di Datah Tangkasing hulu Sungai Malahui, yang terletak di daerah Kalimantan Barat, dan
(4) di Puruk Kambang Tanah Siang, yang terletak di hulu Sungai Barito.
Kata-kata Dayak “SIANG’ berasal dari sejarah yang berawal di Sungai Mantiat .Dihulusungai ini ada sebuah pohon yang dibri nama “SIANG” dan kayu ini kemudian tua rebah dan lapuk dan bekas tumbangnya pohon ini kemudian menjadi aliran sungai yang mengalir kesungai Mantiat Pari di desa Mantiat Pari sekarang. Orang yang hidup di Lowu Korong Pinang menggunakan air sungai yang berasal dari pohon siang ini,mereka ini kemudian di sebut Dayak Siang.Suku Dayak Siang ini kemudian berkembang membentuk beberapa perkampungan baru dan berpencar di beberapa tempat hingga sekarang ini.sedangkan kampong atau Lowu sejarah asal usul mereka adalah Lowu Tomolum yang ada sampai sekarang atau desa Tambelum ,Desa ini ada jauh sebelum zaman Belanda dan sebelum adanya Negara Republik Indonesia ini.
> Arut
> Bakumpai
> Batangkawa
> Bawo
> Belantikan
Blaman
Bulik
Darat
Delang - sub suku: Delang Ulu dan Delang Ilir
Didang
Dohoi
Dusun
Dusun Malang
Dusun Pepas
Dusun Bayan
Dusun Witu
Gambu
Jelai
Kadorih
Kahayan
Kali
Kapuas
Katingan
Ketungan (Ketung)
Kohin
Kuhin
Lamandau
Lawangan
> Maanyan
Mendawai
Mengkatip (Mangkatip)
Mentobi
> Murung (Siang Murung)
Ngaju
> Ot Danum
Ot Olong-Olong
Ot Pari
Ot Saribas
Paku
> Punan Merah (Ot Siauw)
> Punan Murung
> Punan Panyawung (Ot Penyaung)
Ruku Mapan
Sampit
> Siang (Ot Siang)
> Tamuan
Tawoyan (Taboyan)
> Tomun
Ulang
No comments