Header Ads

Rontoknya Pasar Perkantoran Jakarta pada 1998

\Kisah Rontoknya Pasar Perkantoran Jakarta pada 1998\JAKARTA - Krisis moneter yang mulai terjadi di pertengahan tahun 1997 membawa perubahan besar bagi pasar perkantoran di Jakarta. Tingkat permintaan jatuh sampai tingkat negatif dan menyebabkan tingkat kekosongan yang mencapai 735.000 meter persegi (m2) dari sebelumnya hanya 245.000 m2.
“Beberapa hal Iainnya juga ikut terpengaruh krisis moneter terutama dikarenakan sistem pembayaran yang selalu menggunakan dolar AS, harus kembali di review akibat melonjaknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Akibat permintaan yang terbatas maka pasar cenderung beralih menjadi tenant market,” kata Direktur Konsultan Coldwell Banker Tommy H Bastamy di Jakarta.
Padahal, sebelum terjadinya krisis moneter tahun 1998, pasar perkantoran sedang mengalami masa keemasan dengan tingginya pertumbuhan yang meningkat sejak tahun 1994. Perkembangan ini banyak didorong oleh rangkaian kebijakan moneter yang meningkatkan sektor perbankan di tahun 1998-1990 dan meningkatnya sumber pembiayaan baik dari dalam dan luar negeri serta investasi asing.
Bahkan, tingkat permintaan di 1997 merupakan yang tertinggi sejak tahun 90-an dengan luasan mencapai 340.000 m2. Pasca krisis ekonomi 1997, pasar perkantoran perlahan-lahan terus membaik sejak tahun 2003 dan kembali mencapai puncaknya di tahun 2008 dengan tingkat permintaan mencapai 280.000 m2.
 Proyeksi Pasar Perkantoran Turun pada Semester II

Walaupun sempat melemah akibat krisis ekonomi global di tahun 2008, kinerja pasar perkantoran Jakarta masih menunjukkan tingkat penyerapan yang positif dan hanya dua kuartal pascakrisis global pasar perkantoran kembali pulih dan mencapai tingkat yang cukup baik di tahun 2009.
Namun krisis ekonomi global membuat para pengembang berhati-hati dan mulai merencanakan ulang proyek-proyek yang akan dibangun, hal ini berakibat pada tidak adanya pasokan baru di tahun 2010.
Pasar perkantoran kembali mengalami puncaknya di tahun 2012 dengan tingkat permintaan mencapai 238.000 m2. Tarif sewa juga mengalami kenaikan yang cukup berarti sejak tahun 2010 hingga 2015 yang mencapai 105 persen.

No comments

Powered by Blogger.