Google Project Loon Bakal Beroperasi di Frekuensi 900 MHz
JAKARTA - Google Project Loon diharapkan tidak tumpang tindih dengan jaringan yang ada. Balon Google tersebut rencananya akan ditempatkan di atas wilayah Indonesia seperti pulau Sumatera, Kalimantan, dan Papua Timur.
"Project Loon tentunya akan diprioritaskan agar tidak tumpang tindih dengan jaringan yang ada. Itu akan dilakukan di daerah-daerah yang belum ada jaringan 900 MHz seperti mungkin di daerah Indonesia bagian timur, ataupun bagian dari pulau Sumatera yang memang sebagian tidak ada frekuensi 900 MHz," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara kepada wartawan beberapa hari lalu.
Frekuensi 900 MHz dipilih karena coverage frekuensi tersebut paling luas di antara frekuensi yang lain. Rudi juga menjelaskan, Project Loon itu akan serupa dengan BTS (Base Transceiver Station).
"Loon sebenarnya BTS di udara, makanya Loon itu menjadi subset dari operator. Operator selular itu kan ada BTS nya banyak katakanlah, ada yang disuplay di berbagai vendor A, B, dan C ini bisa aja Loon itu diangkat vendor F," tutur Rudiantara.
Menurut Rudiantara, Google Project Loon tidak beroperasi sendiri, melainkan bersama operator. "Sebetulnya yang pemerintah support adalah pemerintah membuka kesempatan kepada opsi teknis apapun yang bisa mendukung percepatan akses khususnya internet di Indonesia," terangnya.
"Jadi saya tidak mengatakan saya support ini, opsi apapun kita tampung dulu. Kami melihatnya ini ada kesempatan kita akses kepada teknologi," jelasnya.
Seperti diketahui, proyek internet yang dari balon tersebut diklaim mampu menjawab kebutuhan internet Indonesia, guna menghadirkan akses jaringan internet ke daerah-daerah terpencil di Tanah Air.
Secara teknologi, Project Loon merupakan hal baru dan diklaim bisa menjangkau wilayah terpencil untuk mengakses internet. Hanya saja, upaya tersebut tidak bisa dijadikan solusi permanen untuk menjawab permasalahan tersebut.
No comments