Header Ads

7 Kebiasaan Buruk Setelah Makan yang Bisa Picu Penyakit

   
KEBAJIKAN ( De 德 ) Orang-orang suka melakukan beberapa hal menurut kebiasaannya walaupun terkadang hal yang dilakukan tidak sehat, dan bahkan dapat membahayakan keselamatan jiwa, seperti setelah makan merokok, meminum secangkir teh, setelah makan kekenyangan melonggarkan tali pinggang dan sebagainya.

Sering mendengar perokok berat mengatakan, “Setelah makan merokok, bahagia bagaikan dewa”, tetapi beberapa kebiasaan sesudah makan tidak cocok untuk semua orang. Ada banyak hal yang tidak cocok dilakukan setelah makan, tidak hanya tidak baik bahkan akan memiliki efek sebaliknya yang memengaruhi kesehatan.

1. Minum teh kental setelah makan dapat berakibat fatal

Kebiasaan sehari-hari beranggapan setelah makan, minum teh dapat mencerna makanan berminyak, tetapi penelitian medis menunjukkan bahwa tanin teh dengan protein jika dicampur akan menghasilkan protein asam tanat.

Membentuk gumpalan di lambung dan menyebabkan perlambatan proses pergerakan usus, menyebabkan sembelit dan meningkatkan penyerapan tubuh dari karsinogen atau zat beracun, membahayakan kesehatan bahkan dapat berakibat fatal.

Selain itu, asam tanat jika dicampur dengan zat besi dari makanan, juga dapat berdampak pembekuan darah, hal ini memengaruhi penyerapan tubuh terhadap zat besi. Cobalah ubah kebiasaan minum teh kental setelah makan, yang terbaik adalah minum teh kental satu jam setelah makan.

Makanan yang mengandung asam tanat juga terdapat dalam kacang-kacangan, kesemek, kulit anggur, delima, pir, hawthorn, raspberry merah, blueberry, cranberry, tomat, anggur merah dan sebagainya.

2. Merokok setelah makan

Banyak perokok berat setelah makan suka merokok. Bahkan, setelah makan merokok bahayanya setara dengan 10 batang rokok, itu dikarenakan motilitas gastrointestinal (pergerakan lambung dan usus) akan dipercepat setelah mencerna makanan, peredaran darah pun dipercepat, apabila pada saat ini merokok, zat beracun dalam rokok lebih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan kondisi biasa, akan memperburuk kesehatan.

3. Setelah makan mengemudi mobil

Jika Anda adalah orang kantoran, kurang berolahraga, kelebihan berat badan, setelah makan glukosa darah postprandialnya cenderung melambung, orang-orang seperti ini cenderung merasa mengantuk jika segera setelah makan mengemudi, sangat berbahaya.

Setelah makan ada peningkatan sementara lipid postprandial, kondisi normal adalah secara perlahan akan menyerap dan yang berlebihan akan terbuang. Namun, orang dengan tekanan darah tinggi setelah makan lemak darah lebih kental, yang mengarah ke pembuluh darah lipid darah obstruksi, sehingga mengantuk setelah makan. Paling baik tunggulah satu jam setelah makan baru mengemudi.

4. Setelah makan minum air

Setelah makan langsung meminum air akan mengencerkan asam lambung, sehingga makanan dalam lambung belum sempat dicerna sudah masuk ke dalam usus kecil, ini akan melemahkan daya pencernaan lambung, yang cenderung menyebabkan penyakit gastrointestinal (saluran lambung dan usus). Jika setelah makan minum minuman soda maka semakin tidak baik bagi tubuh, karena karbondioksida yang dihasilkan oleh soda cenderung meningkatkan tekanan intragastrik (bagian dalam lambung), sehingga menyebabkan dilatasi (pemelaran) lambung akut.

5. Setelah makan mandi


Mandi setelah makan adalah semacam kebiasaan hidup yang tidak tepat. Setelah makan, suhu tubuh meningkat, aliran darah sudah meningkat lebih cepat, jika pada saat ini mandi air panas akan membiarkan aliran darah ke saluran pencernaan berkurang, sehingga fungsi pencernaan lambung melemah, dan menyebabkan gangguan pencernaan.

6. Setelah makan melonggarkan ikat pinggang

Banyak orang merasa setelah makan perut sangat kenyang, lantas terbiasa melonggarkan ikat pinggang, supaya perut terasa tidak begitu kembung, tapi tiba-tiba longgar menyebabkan penurunan tekanan intra-abdomen yang menyebabkan bagian lambung melorot. Seiring berjalannya waktu, benar-benar akan menderita penyakit gastroptosis (lambung melorot).

7. Orang yang tubuhnya lemah setelah makan jalan-jalan

 
Memang setelah makan berjalan-jalan berguna untuk kesehatan, tetapi jika berjalan dengan cara yang salah, atau kekuatan fisik seseorang tidak baik, itu akan menjadi kontraproduktif dan berpengaruh terhadap tubuh.

Berjalan setelah makan, berguna bagi orang yang biasanya kurang beraktivitas, orang yang bekerja untuk jangka waktu panjang di belakang meja dan orang gemuk atau orang dengan sekresi asam lambung yang berlebihan. Para ahli menyarankan bahwa sewaktu berjalan-jalan yang terbaik berjalanlah dengan lambat, setiap kali durasinya sekitar 30 menit.

Jika orang memiliki tubuh yang lemah, jangan berjalan-jalan setelah makan, terutama orang-orang yang menderita penyakit gastroptosis lainnya. Berjalan setelah makan tidak baik untuk orangtua,penderita disfungsi jantung dan pasien pembuluh darah sclerosis, berjalan-jalan setelah makan akan menyebabkan penurunan postprandial tekanan darah dan sebagainya. Salam kebajikan (Sumber)

No comments

Powered by Blogger.