Harga BBM Turun Tahun 2015
Harga premium dan solar turun di tahun 2015 mengikuti turunnya harga minyak dunia saat ini. Harga bensin turun 6600 per liter solar turun 6400 per liter mulai 19 januari 2015 ini.
Hal ini diungkapkan oleh Sofyan Djalil selaku Menteri Koordinator Perekonomian seperti informasi dan pemberitaan yang dimuat di finance dan jpnn belum lama ini.
Belum lama ini di bulan november yang lalu pemerintah resmi mengumumkan harga BBM bersubsidi jenis Premium naik dari dijual Rp 8.500 per liter atau naik Rp 2.000 per liter dari sebelumnya Rp 6.500 per liter. Sementara BBM bersubsidi jenis Solar dijual Rp 7.500 per liter atau naik Rp 2.000 dari sebelumnya Rp 5.500 per liter.
Dengan demikian semoga harga BBM bersubsidi bensin dan solar akan turun di akhir tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 nantinya bila melihat trend penurunan harga minyak dunia ini. Dan semoga informasi pemberitaan harga BBM turun 2015 akan diumumkan secara resmi oleh pemerintah nantinya.
Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, pemerintah akan segera mengumumkan kebijakan baru terkait penurunan harga bahan bakar minyak. Sofyan mengatakan, kebijakan ini dipengaruhi turunnya harga minyak dunia.
Sofyan masih merahasiakan 3 opsi yang disiapkan pemerintah terkait harga BBM subsidi. "Sebelum akhir tahun akan kita umumkan," ujarnya.
Pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium atau RON 88 dari Rp 8.500 menjadi Rp 7.600, mulai 1 Januari 2015.
Sementara harga solar dari Rp 7.500 menjadi Rp 7.250 dan harga minyak tanah tetap Rp 2.500 per liter. Baca di informasi berikut ini : Harga Premium Bensin Turun Menjadi Rp 7600 per liter Solar Turun Menjadi Rp 7250 per liter Mulai 1 Januari 2015.
Terkait anjloknya harga minyak dunia, Sofyan mengatakan, penurunan harga BBM subsidi juga menjadi kajian pemerintah.
"Turunnya minyak dunia akan dirasakan rakyat. Revisi harga (BBM subsidi) termasuk opsi yang dipikirkan. Yang membuat masalah ini tidak berulang-ulang," jelas Sofyan.
Sofyan mengatakan, pemerintah menginginkan kebijakan yang sifatnya permanen. Sebagaimana diketahui, selama ini pemerintah selalu dipusingkan dengan membengkaknya beban subsidi karena naiknya konsumsi atau lonjakan harga minyak dunia. ”Kita ingin masalah itu tidak terulang-ulang,” ucapnya.
Salah satu opsi yang dinilai bisa menjadi solusi permanen atas permasalahan subsidi BBM adalah skema subsidi yang dipatok di angka tetap atau fixed subsidy. Dengan skema tersebut, harga BBM subsidi akan naik turun mengikuti harga keekonomian BBM.
Misalnya, jika pemerintah mematok harga subsidi Rp 1.000 per liter dan harga keekonomian premium Rp 10.000 per liter, harga jual premium subsidi menjadi Rp 9.000 per liter.
Namun, bila harga keekonomian turun menjadi Rp 9.000 per liter, harga premium turun menjadi Rp 8.000 per liter.
Sebagaimana diketahui, harga keekonomian BBM ditentukan oleh harga minyak dunia. Namun, karena separoh lebih BBM subsidi Indonesia berasal dari impor, variabel nilai tukar juga berpengaruh. Semakin lemah rupiah, harga keekonomian akan makin mahal.
Pertamina resmi menaikkan harga gas elpiji 12 kg menjadi Rp 134.700 per tabung di agen. Dan mulai berlaku mulai dari tanggal dua bulan Januari tahun 2015 ini.
Kita tunggu bersama pengumuman resmi harga bensin dan solar turun di akhir tahun 2014 dari pemerintah. Apalagi di pertamina malahan akan menaikkan harga gas elpiji 12 kg di awal tahun 2015 nanti.
Di tanggal 19 januari 2015 ini pemerintah dan pertamina juga resmi menurunkan harga gas elpiji 12 kg menjadi Rp 129000 per tabung dari harga sebelumnya yaitu Rp 133.000 per tabungnya.
Baca informasi lengkapnya pada pemberitaan update terkait dengan Harga Bensin Solar Elpiji 12 Kg Turun Mulai 19 Januari 2015 yang disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi pada hari jumat tanggal enambelas Januari 2015 ini.
Belum lagi pemerintah juga akan mengumumkan Kenaikan Tarif Dasar Listrik TDL Januari Tahun 2015 ini pula.
Hal ini diungkapkan oleh Sofyan Djalil selaku Menteri Koordinator Perekonomian seperti informasi dan pemberitaan yang dimuat di finance dan jpnn belum lama ini.
Belum lama ini di bulan november yang lalu pemerintah resmi mengumumkan harga BBM bersubsidi jenis Premium naik dari dijual Rp 8.500 per liter atau naik Rp 2.000 per liter dari sebelumnya Rp 6.500 per liter. Sementara BBM bersubsidi jenis Solar dijual Rp 7.500 per liter atau naik Rp 2.000 dari sebelumnya Rp 5.500 per liter.
Dengan demikian semoga harga BBM bersubsidi bensin dan solar akan turun di akhir tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 nantinya bila melihat trend penurunan harga minyak dunia ini. Dan semoga informasi pemberitaan harga BBM turun 2015 akan diumumkan secara resmi oleh pemerintah nantinya.
Turunnya Harga BBM Bersubsidi Premium Dan Solar
Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, pemerintah akan segera mengumumkan kebijakan baru terkait penurunan harga bahan bakar minyak. Sofyan mengatakan, kebijakan ini dipengaruhi turunnya harga minyak dunia.
Sofyan masih merahasiakan 3 opsi yang disiapkan pemerintah terkait harga BBM subsidi. "Sebelum akhir tahun akan kita umumkan," ujarnya.
Informasi terbaru Pemerintah dan Pertamina resmi menurunkan harga premium menjadi harga bensin premium menjadi Rp 7600 per liter dan solar menjadi Rp 7250 per liter. Sehingga dengan demikian mulai 1 Januari 2015 masyarakat akan membeli BBM dengan harga baru.
Pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium atau RON 88 dari Rp 8.500 menjadi Rp 7.600, mulai 1 Januari 2015.
Sementara harga solar dari Rp 7.500 menjadi Rp 7.250 dan harga minyak tanah tetap Rp 2.500 per liter. Baca di informasi berikut ini : Harga Premium Bensin Turun Menjadi Rp 7600 per liter Solar Turun Menjadi Rp 7250 per liter Mulai 1 Januari 2015.
Terkait anjloknya harga minyak dunia, Sofyan mengatakan, penurunan harga BBM subsidi juga menjadi kajian pemerintah.
"Turunnya minyak dunia akan dirasakan rakyat. Revisi harga (BBM subsidi) termasuk opsi yang dipikirkan. Yang membuat masalah ini tidak berulang-ulang," jelas Sofyan.
Sofyan mengatakan, pemerintah menginginkan kebijakan yang sifatnya permanen. Sebagaimana diketahui, selama ini pemerintah selalu dipusingkan dengan membengkaknya beban subsidi karena naiknya konsumsi atau lonjakan harga minyak dunia. ”Kita ingin masalah itu tidak terulang-ulang,” ucapnya.
Salah satu opsi yang dinilai bisa menjadi solusi permanen atas permasalahan subsidi BBM adalah skema subsidi yang dipatok di angka tetap atau fixed subsidy. Dengan skema tersebut, harga BBM subsidi akan naik turun mengikuti harga keekonomian BBM.
Misalnya, jika pemerintah mematok harga subsidi Rp 1.000 per liter dan harga keekonomian premium Rp 10.000 per liter, harga jual premium subsidi menjadi Rp 9.000 per liter.
Namun, bila harga keekonomian turun menjadi Rp 9.000 per liter, harga premium turun menjadi Rp 8.000 per liter.
Sebagaimana diketahui, harga keekonomian BBM ditentukan oleh harga minyak dunia. Namun, karena separoh lebih BBM subsidi Indonesia berasal dari impor, variabel nilai tukar juga berpengaruh. Semakin lemah rupiah, harga keekonomian akan makin mahal.
Pertamina resmi menaikkan harga gas elpiji 12 kg menjadi Rp 134.700 per tabung di agen. Dan mulai berlaku mulai dari tanggal dua bulan Januari tahun 2015 ini.
Kita tunggu bersama pengumuman resmi harga bensin dan solar turun di akhir tahun 2014 dari pemerintah. Apalagi di pertamina malahan akan menaikkan harga gas elpiji 12 kg di awal tahun 2015 nanti.
Di tanggal 19 januari 2015 ini pemerintah dan pertamina juga resmi menurunkan harga gas elpiji 12 kg menjadi Rp 129000 per tabung dari harga sebelumnya yaitu Rp 133.000 per tabungnya.
Baca informasi lengkapnya pada pemberitaan update terkait dengan Harga Bensin Solar Elpiji 12 Kg Turun Mulai 19 Januari 2015 yang disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi pada hari jumat tanggal enambelas Januari 2015 ini.
Belum lagi pemerintah juga akan mengumumkan Kenaikan Tarif Dasar Listrik TDL Januari Tahun 2015 ini pula.
No comments