Header Ads

Operasional Pabrik Kelapa Sawit Di Seruyan Harus Diawasi Ketat

PENGAWASAN OPERASIONAL PERUSAHAAN: Buruh perkebunan sawit saat pulang dari lokasi kerja. Warga Desa Sembuluh meminta Pemkab Seruyan melalui dinas terkait meningkatkan pengawasan terhadap operasional pabrik pengolahan kelapa sawit.


MEMBURUKNYA kualitas air di perairan Desa Sembuluh, Kecamatan Danau, Kabupaten Seruyan, membuat warga sekitar mulai khawatir. Warga menilai, tercemarnya sanitasi perairan sungai itu karena dampak operasional pabrik kelapa sawit yang berlokasi di daerah mereka.



“Pemerintah daerah melalui dinas terkait harus bisa melakukan pengawasan operasional pabrik kelapa sawit, khususnya yang beroperasi di Kecamatan Danau Sembuluh,” kata Amin Suharto, warga Desa Sembuluh kepada Borneonews, belum lama ini di desanya.
Sebab jika tidak dilakukan pengawasan yang intens, bukan tidak mungkin ancaman pencemaran lingkungan akan terus menghantui.

Buktinya, lanjut Amin, semenjak beroperasinya pabrik kelapa sawit milik salah satu perusahaan sawit, warga desa mulai kesulitan mencari ikan di lokasi perairan atau sungai di Desa Sembuluh.
Padahal, sektor perikanan oleh sebagian besar warga desanya telah menjadi andalan sejak dulu.
Untuk itu, ia meminta, dinas terkait melakukan pengawasan ketat agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi warga yang tak jauh dari lokasi pabrik.
http://vsi-job.blogspot.com/2014/01/panduan-calon-mitra-vsi.html

“Jika pengelolaan operasional pabrik tidak benar, baik itu pembuangan limbah pabrik ataupun lainnya, sedangkan tingkat pengawasan kurang, tentunya masyarakat akan dirugikan akibat dampak yang ditimbulkan,” ungkapnya.
Dengan adanya pengawasan yang serius dan ketat dari pemerintah daerah, jelasnya, tentu akan menimalisasi dampak pencemaran lingkungan.
“Perlu sanksi tegas bagi setiap perusahaan sawit yang lalai dalam menjaga kelestarian lingkungan,” tegas Amin
Sumber :
http://borneonews.co.id/index.php/kalteng/seruyan/item/10359-operasional-pabrik-sawit-harus-diawasi-ketat

No comments

Powered by Blogger.