Teknik Depth of field Dalam Fotografi
Teknik Depth of field Dalam Fotografi-Seperti yang sudah disinggung pada tulisan Teknik Panning Dalam Potografi, bahwa teknik fotografi banyak macamnya, selain teknik panning yang sudah dibahas pada tulisan teknik panning dalam fotografi tersebut, masih ada teknik-teknik lainnya seperti Depth of field (ruang tajam), Slow & stop action, Zooming, dan Bulb. Dan yang akan kita bahas pada sesi kali ini adalah teknik depth of field. Seperti tulisan sebelumnya, tulisan ini dibuat untuk referensi belajar siswa SMK kelas 10 mata diklat disain multimedia materi teknik pengambilan gambar produksi, karenanya sub pembahasan masih perlu dilengkapi lagi dengan referensi lainnya.
Teknik Depth of field
Untuk definisi teknik dept of field saya mengambil referensi dari web yang fokus membahas tentang fotogrfi, diantaranya belfot.com, fan.co.id, dan beberapa blog dengan konten fotografi lainnya.
Teknik depth of field adalah ukuran seberapa jauh bidang fokus dalam foto. Depth of Field (DOF) yang lebar berarti sebagian besar obyek foto (dari obyek terdekat dari kamera sampai obyek terjauh) akan terlihat tajam dan fokus. Sementara DOF yang sempit (shallow) berarti hanya bagian obyek pada titik tertentu saja yang tajam sementara sisanya akan blur/ tidak fokus.
Secara umum teknik depth of field dipengaruhi oleh 3 hal yait: (1) jarak fokus utama dari kamera, (2) bukaan diafgrama, dan (3) panjang fokus lensa yang digunakan.
Jarak fokus kamera
Salah satu hal penting dalam kamera adalah fokus, semakin bagus fokusnya, maka semakin bagus pula kemungkinan gambar yang dihasilkan. Jarak fokus kamera (focal lenght) merupakan jarak dalam satuan milimiter (mm) antara bagian tengah element optik lensa dan gambar yang terbentuk pada sensor atau film pada kamera.
Agar lebih jelas tentang lensa, silahkan menuju halaman wikipedia yang membahas tentang lensa: http://id.wikipedia.org/wiki/Lensa_fotografi
Untuk penjelasan mengenai jarak fokus kamera, simak ilustrasi kamera DSLR berikut ini:
Selain menentukan sudut pandang (field of view) atau seberap luas area yang bisa ditangkap oleh kamera, jarak fokus kamera juga mengontrol seberapa lebar atau seberapa sempit perspektifnya (pembesaran pada objek). Sederhananya bisa kita jelaskan seperti ini; sebuah lensa dengan perspefktif yang lear (wide) akan memberikan pandangan yang luas sehingga nantinya objek akan terlihat kecil. Sedangkan lensa dengan perspektif menengah (normal) akan memberikan pandangan yang normal, dan lensa dengan perpektif yang sempit (lensa tele) akan membut objek yang jauh akan terlihat lebih besar pada foto. Untuk mendukung penjelasan ini silahkan baca kembali artikel ini: Camera angle
Focal length yag umum digunakan dibagi kedalam beberapa kategori. Berikut merupakan daftar perkiraan focal length lensa:
Bukaan diafragma
Bukaan diafragma atau bukaan lensa, dan sering pula disebut aperture diafragma. Diafragma sendiri adalah komponen dari lensa yang berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk ke kamera. Diafragma selalu ada pada kamera, kerana merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi banyak tidaknya penerimaan cahaya yang ada pada sebuah foto atau gambar.
Bukaan diafragma adalah alat pengatur cahaya yang dapat masuk ke dalam lensa kamera. Bukaan diafragma berbentuk lembaran bundar terbuat dari logam yang bisa membuka dan menutup. Lebih lengkap bisa dibaca di wikipedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Diafragma_(forografi)
Bukaan diafragma menentukan:
Untuk definisi mengenai panjang fokus lensa, saya ambil referensi dari website sony global tentang informasi dasar lensa.
Panjang fokus lensa menentukan dua karakteristik yang sangat penting bagi fotografer: pembesaran, dan sudut pandang.
Panjang fokus lensa didefinisikan sebagai jarak dari titik prinsipal sekundernya ke titik fokus belakang apabila fokus diatur ke tak terhingga.
Titik prinsipal sekunder adalah salah satu dari enam “titik kardinal” yang digunakan sebagai titik referensi pada lensa optik (titik fokus depan dan belakangm titik nodus primer dan sekunder, serta titik prinsipal primer dan sekunder). Tidak ada lokasi yang ditetapkan untuk titik prinsipal sekunder pada lensa gabungan – bisa salah satu titik di dalam laras lensa atau bahkan di luar laras, tergantung desain lensa – jadi tidak ada cara yang mudah untuk mengukur sendiri panjang fokus suatu lensa.
Demikian artikel singkat mengenai Teknik Depth of field Dalam Fotografi ini, mudah-mudahan bisa melengkapi referensi belajar materi teknik pengambilan gambar produksi, mata diklat disain multimedia. Untuk memperkaya khasanah referensi silahkan mencarinya dari sumber-sumber lain yang relevan dan membahas topik tersesuai.
Artikel lainnya yang dibuat untuk mendukung materi teknik pengambilan gambar produksi, mata diklat disain multimedia bisa dibaca pada tulisan berikut:
<< Teknik Pengambilan Gambar Produksi (Camera Angles, Shoot, Panning)
<< Macam-macam Shot Kamera
<< Teknik Panning Dalam Potografi
Referensi artikel:
http://id.wikipedia.org/wiki/Lensa_fotografi
http://id.wikipedia.org/wiki/Diafragma_(forografi)
http://www.infofotografi.com/blog/2009/12/memahami-aperture-bukaan/
http://www.sony.net/Products/di/id/products/lenses/basics/focalLength.html
http://otodidakfotografi.blogspot.com
https://fairuzelsaid.wordpress.com/2012/04/22/dof-depth-of-field/
http://anita-handayani.blogspot.com/2013/08/bukaan-lensabukaan-diafragma-aperture.html
Teknik Depth of field
Untuk definisi teknik dept of field saya mengambil referensi dari web yang fokus membahas tentang fotogrfi, diantaranya belfot.com, fan.co.id, dan beberapa blog dengan konten fotografi lainnya.
Teknik depth of field adalah ukuran seberapa jauh bidang fokus dalam foto. Depth of Field (DOF) yang lebar berarti sebagian besar obyek foto (dari obyek terdekat dari kamera sampai obyek terjauh) akan terlihat tajam dan fokus. Sementara DOF yang sempit (shallow) berarti hanya bagian obyek pada titik tertentu saja yang tajam sementara sisanya akan blur/ tidak fokus.
Secara umum teknik depth of field dipengaruhi oleh 3 hal yait: (1) jarak fokus utama dari kamera, (2) bukaan diafgrama, dan (3) panjang fokus lensa yang digunakan.
Jarak fokus kamera
Salah satu hal penting dalam kamera adalah fokus, semakin bagus fokusnya, maka semakin bagus pula kemungkinan gambar yang dihasilkan. Jarak fokus kamera (focal lenght) merupakan jarak dalam satuan milimiter (mm) antara bagian tengah element optik lensa dan gambar yang terbentuk pada sensor atau film pada kamera.
Agar lebih jelas tentang lensa, silahkan menuju halaman wikipedia yang membahas tentang lensa: http://id.wikipedia.org/wiki/Lensa_fotografi
Untuk penjelasan mengenai jarak fokus kamera, simak ilustrasi kamera DSLR berikut ini:
Selain menentukan sudut pandang (field of view) atau seberap luas area yang bisa ditangkap oleh kamera, jarak fokus kamera juga mengontrol seberapa lebar atau seberapa sempit perspektifnya (pembesaran pada objek). Sederhananya bisa kita jelaskan seperti ini; sebuah lensa dengan perspefktif yang lear (wide) akan memberikan pandangan yang luas sehingga nantinya objek akan terlihat kecil. Sedangkan lensa dengan perspektif menengah (normal) akan memberikan pandangan yang normal, dan lensa dengan perpektif yang sempit (lensa tele) akan membut objek yang jauh akan terlihat lebih besar pada foto. Untuk mendukung penjelasan ini silahkan baca kembali artikel ini: Camera angle
Focal length yag umum digunakan dibagi kedalam beberapa kategori. Berikut merupakan daftar perkiraan focal length lensa:
- Lensa ultra-wode angle: 10-15 mm.
Lensa ini mempunyai depth of field (DOF) yang luar biasa, memungkinkan kita mengabil foto dengan fokus yang sama mulai dari foreground hingga background. - Lensa wide angle: 16-28 mm.
Lensa ini digunakan untuk memotret objek dalam lokasi yang tak memungkinkan si fotografer bergeak mundur untuk memuat seluruh pandangan objek yang dibidik. Contohnya dalam memotret pemandangan, fotografi interor, dan foto arsitektur. - Lensa nomral: 28-40 mm.
Lensa ini sering digunakan untuk melakukan pemotretan model 3/4 badan, atau full shot, atau memotret group dengan jumlah personil group sedikit. - Short telephoto lenses: 40-60 mm. Lensa ini disebut lensa potret, karena lensa memberikan perspektif / pandangan kepada bahu atau kepala model yang di potret.
- Lensa telephoto medium: 60-135 mm.
Lensa ini biasa digunakan untuk foto close up, atau makro fotografi karena dapat digunakan untuk jarak yang sangat dekat antara objek dan kamera. - Lensa telephoto panjang: 135-300 mm.
Lensa ini sering digunakan untuk memperbesar objek yang posisinya sangat jauh dari kamera. Bisanya para fotografer menggunakannya pada pemotretan konser musik on stage (diatas panggung), acara olah raga seperti sepak bola, dan foto candid. - Lensa super telephoto: 300-keatas.
Lensa ini digunakan untuk pengambilan gambar dengan objek yang sangat jauh yang tidak memungkinkan si fotografer mendekati objek. Contohnya digunakan untuk memotret satwa liar.
Bukaan diafragma atau bukaan lensa, dan sering pula disebut aperture diafragma. Diafragma sendiri adalah komponen dari lensa yang berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk ke kamera. Diafragma selalu ada pada kamera, kerana merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi banyak tidaknya penerimaan cahaya yang ada pada sebuah foto atau gambar.
Bukaan diafragma adalah alat pengatur cahaya yang dapat masuk ke dalam lensa kamera. Bukaan diafragma berbentuk lembaran bundar terbuat dari logam yang bisa membuka dan menutup. Lebih lengkap bisa dibaca di wikipedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Diafragma_(forografi)
Bukaan diafragma menentukan:
- Bukaan menentukan banyaknya cahaya yang masuk
- Semakin besar bukaan, semakin besar cahaya yang masuk.
- Bukaan menentukan kedalaman fokus
- Semakin besar bukaan, kedalaman fokus menjadi tipis, sehingga latar belakang lebih kabur / blur daripada bukaan yang kecil.
Untuk definisi mengenai panjang fokus lensa, saya ambil referensi dari website sony global tentang informasi dasar lensa.
Panjang fokus lensa menentukan dua karakteristik yang sangat penting bagi fotografer: pembesaran, dan sudut pandang.
Panjang fokus lensa didefinisikan sebagai jarak dari titik prinsipal sekundernya ke titik fokus belakang apabila fokus diatur ke tak terhingga.
Titik prinsipal sekunder adalah salah satu dari enam “titik kardinal” yang digunakan sebagai titik referensi pada lensa optik (titik fokus depan dan belakangm titik nodus primer dan sekunder, serta titik prinsipal primer dan sekunder). Tidak ada lokasi yang ditetapkan untuk titik prinsipal sekunder pada lensa gabungan – bisa salah satu titik di dalam laras lensa atau bahkan di luar laras, tergantung desain lensa – jadi tidak ada cara yang mudah untuk mengukur sendiri panjang fokus suatu lensa.
Demikian artikel singkat mengenai Teknik Depth of field Dalam Fotografi ini, mudah-mudahan bisa melengkapi referensi belajar materi teknik pengambilan gambar produksi, mata diklat disain multimedia. Untuk memperkaya khasanah referensi silahkan mencarinya dari sumber-sumber lain yang relevan dan membahas topik tersesuai.
Artikel lainnya yang dibuat untuk mendukung materi teknik pengambilan gambar produksi, mata diklat disain multimedia bisa dibaca pada tulisan berikut:
<< Teknik Pengambilan Gambar Produksi (Camera Angles, Shoot, Panning)
<< Macam-macam Shot Kamera
<< Teknik Panning Dalam Potografi
Referensi artikel:
http://id.wikipedia.org/wiki/Lensa_fotografi
http://id.wikipedia.org/wiki/Diafragma_(forografi)
http://www.infofotografi.com/blog/2009/12/memahami-aperture-bukaan/
http://www.sony.net/Products/di/id/products/lenses/basics/focalLength.html
http://otodidakfotografi.blogspot.com
https://fairuzelsaid.wordpress.com/2012/04/22/dof-depth-of-field/
http://anita-handayani.blogspot.com/2013/08/bukaan-lensabukaan-diafragma-aperture.html
No comments