Di Balik Rahasia Memakai Siwak Menurut Islam
Di Balik Rahasia Memakai Siwak Menurut Islam - Siwak atau miswak berupa batang, di ambil dari akar serta ranting fresh tanaman arak (Salvadora persica) yang umumnya tumbuh di daerah Timur Tengah, Asia serta Afrika serta berdiameter dari mulai 0, 1 cm hingga 5 cm.
Pohon Arak yaitu pohon yang kecil, seperti belukar dengan batang yang bercabang-cabang, diameternya kian lebih 1 kaki, bila kulitnya dikelupas warnanya agak keputihan serta mempunyai banyak juntaian serat. Akarnya berwarna coklat serta sisi dalamnya berwarna putih, aromanya seperti seledri serta terasa agak sedikit pedas.
Golongan muslimin memakai batang itu untuk menggosok-gosok gigi serta mengurut gusi saat sebelum wudhu atau shalat.
Nabi SAW. menyampaikan penggunaan siwak juga sebagai sunnah, atau aksi yang disarankan. Suatu hadis berbunyi : “Siwak bersihkan gigi, serta ini mengasyikkan Allah. Setiap saat Jibril mengunjungiku, dia menyuruhku memakai siwak, sampai saya juga cemas bahwa memakai siwak harus. Kalau tak cemas bakal membebani (merepotkan) umatku, saya bakal mewajibkannya. ” (HR : Bukhori serta Muslim, Irwaul Golil No 70).
Hadits yang lain dari Abu Ayyub ra : “Ada empat hal yang termasuk juga dari sunnah beberapa Rasul ; Menggunakan wangi-wangian, menikah, bersiwak serta malu. ” (HR. Ahmad serta Tirmidzi)
Siwak mempunyai sebagian manfaat yang sangatlah besar, salah satunya yang terbesar yaitu yang sudah disarankan oleh hadits : “Siwak itu pembersih mulut serta diridhai Allah. ” (HR. Ahmad)
Keutamaan shalat dengan menggunakan siwak itu, sepadan dengan 70 kali shalat dengan tak menggunakan siwak. (HR. Ahmad)
Siwak tidak cuma berguna dengan cara spiritual, namun juga bermanfaat untuk melindungi kesehatan. Beberapa ilmuwan Amerika beberapa waktu terakhir temukan dampak mengagumkan siwak pada mulut : dalam satu kali pemakaian, siwak membunuh 80% bakteri. Siwak menghindar caries (gigi berlubang), memperkuat gusi, serta dampaknya bertahan sampai nyaris 48 jam. Tunisia serta negara-negara yang lain telah mulai menghasilkan pasta gigi memiliki bahan basic siwak.
Terkecuali efek-efek higienis, siwak juga merangsang BAS (Biologically Active Spots = Titik Aktif Biologis) yang terdapat diantara gigi serta gusi. Titik-titik ini mengatur enam organ (telinga, mata, hidung, lidah, serta oesophagus (saluran makanan dari mulut ke perut), tiga gunakan cells (wedge shaped, rahang atas, ethmoid), sinus, sendi temporal rahang bawah, serta 28 saraf tulang belakang yang mengatur beberapa fungsi dengan cara praktis seluruhnya organ, otot, dans endi pada ekstremitas atas serta bawah.
Titik-titik yang sama mengatur manfaat beberapa organ seperti empedu serta kantong empedu, liver, ginjal, perut, pancreas, limpa, paru-paru, jantung, usus besar serta usus kecil.
Terpijitnya BAS pada mulut oleh siwak bakal meredakan rasa sakit serta turunkan kemelut otot-otot neurorefleks yang dikarenakan oleh osteochondros (sejenis penyakit tulang). Pemakaian siwak dengan teratur, terkecuali menghindar penyakit, ia juga mengatur perubahan 70 BAS serta menolong pikiran kita agar jernih. Dengan hal tersebut, sebatang siwak yang dipakai dengan penuh keimanan bisa menukar peran dokter spesialis.
Kandungan Kimia Batang Kayu Siwak
Hasil riset oleh Al-Lafi serta Ababneh (1995) pada kayu siwak tunjukkan bahwa siwak memiliki kandungan mineral-mineral alami yang bisa membunuh bakteri, menyingkirkan plaque, menghindar gigi berlubang dan pelihara gusi.
Siwak mempunyai kandungan kimiawi yang berguna, seperti :
· Antibacterial acids, seperti astringents, abrasive serta detergents yang berperan untuk membunuh bakteri, menghindar infeksi serta hentikan pendarahan pada gusi. Pada pemakaian siwak pertama kali, mungkin saja merasa pedas serta sedikit membakar, lantaran ada kandungan sama mustard di dalamnya yang disebut substansi antibacterial acids itu.
· Kandungan kimia seperti Klorida, Pottasium, Sodium Bicarbonate, Fluoride, Silika, Sulfur, Vitamin C, Trimethyl amine, Salvadorine, Tannins serta sebagian mineral yang lain yang berperan untuk bersihkan gigi, memutihkan serta menyehatkan gigi serta gusi. Beberapa bahan ini kerap diekstrak juga sebagai bahan penyusun pasta gigi.
· Minyak aroma alami yang mempunyai rasa serta bau yang fresh, jadikan mulut jadi harum serta menyingkirkan bau tidak enak.
· Enzim yang menghindar pembentukan plaque yang mengakibatkan radang gusi. Plaque juga adalah pemicu paling utama tanggalnya gigi dengan cara premature.
· Anti decay agent (Zat anti pembusukan), yang turunkan jumlah bakteri di mulut serta menghindar sistem pembusukan. Diluar itu siwak juga ikut merangsang produksi saliva (air liur) lebih, di mana saliva adalah organik mulut yang membuat perlindungan serta bersihkan mulut.
Menurut laporan Lewis (1982), riset kimiawi pada tanaman ini sudah dikerjakan sejak era ke-19, serta diketemukan beberapa besar klorida, fluor, trimetilamin serta resin. Lalu dari hasil riset Farooqi serta Srivastava (1990) diketemukan silika, sulfur serta vitamin C. Kandungan kimia itu sangatlah berguna untuk kesehatan gigi serta mulut di mana trimetilamin serta vitamin C menolong pengobatan serta perbaikan jaringan gusi. Klorida berguna untuk menyingkirkan noda pada gigi, sedang silika bisa bereaksi juga sebagai penggosok. Lalu kehadiran sulfur di kenal dengan rasa hangat serta baunya yang khas, adapun fluorida bermanfaat untuk kesehatan gigi juga sebagai pencegah terjadinya karies dengan menguatkan susunan e-mail serta kurangi larutnya pada asam yang dihasilkan oleh bakteri.
Riset lain dengan jadikan bubuk siwak juga sebagai bahan penambahan pada pasta gigi dibanding dengan pemakaian pasta gigi tanpa ada kombinasi bubuk siwak tunjukkan bahwa prosentase hasil paling baik untuk kebersihan gigi dengan cara prima yaitu pasta gigi dengan butiran-butiran bubuk siwak, lantaran butiran-butioran itu dapat menjangkau sela-sela gigi dengan cara prima serta keluarkan sisa-sisa makanan yang masih tetap bersarang pada sela-sela gigi. Hingga banyak perusahaan-perusahaan didunia memasukkan bubuk siwak ke product pasta gigi mereka. WHO juga ikut jadikan siwak termasuk juga komoditas kesehatan yang butuh dipelihara serta dibudidayakan.
Waktu-waktu Disunnahkannya Bersiwak
Bersiwak disunnahkan di setiap waktu, bahkan juga saat berpuasa disepanjang harinya, serta jadi sunnah muakadah pada saat bakal melaksanakan ibadah.
Adapun waktu-waktu yang disunnahkan dengan cara muakkad untuk bersiwak salah satunya :
1) Tiap-tiap bakal Berwudhu“Kalau bukanlah lantaran bakal memberatkan umatku jadi bakal kuperintahkan mereka untuk bersiwak tiap-tiap bakal wudlu”. (HR. Bukhori serta Muslim)
2) Tiap-tiap bakal lakukan shalat“Kalau bukanlah lantaran bakal memberatkan umatku jadi bakal kuperintahkan mereka untuk bersiwak tiap-tiap bakal sholat”. (HR. Bukhori serta Muslim)
3) Tiap-tiap Bangun Tidur
“Adalah Rosululloh bila bangun dari malam dia membersihkan serta menggosok-gosok mulutnya dengan siwak”. (HR. Bukhori)
Termasuk juga sinyal kecintaan Nabi Shallallahu ‘aihi wa sallam pada kebersihan serta ketidak sukaannya pada bau tak enak, ketika bangun dari tidur malam yang panjang, yang mana waktu itu di mungkinkan bau mulut telah beralih, jadi beliau menggosok-gosok giginya dengan siwak untuk menyingkirkan bau tak enak, serta untuk menaikkan semangat sesudah bangun tidur, lantaran termasuk juga keunggulan siwak yaitu menaikkan daya ingat serta semangat.
4) Tiap-tiap bakal Masuk RumahTelah meriwayatkan Syuraih bin Hani, beliau berkata : ”Aku ajukan pertanyaan pada ‘Aisyah : “Apa yang dikerjakan pertama kali oleh Rosululloh bila dia masuk tempat tinggalnya? ” Beliau menjawab : ”Bersiwak”. (HR. Muslim)
5) Saat akan membaca Al Qur’an
Dari Ali ra. berkata : “Rasulullah memerintahkan kami bersiwak. Sebenarnya seseorang hamba jika berdiri sholat malaikat mendatanginya lalu berdiri di belakangnya mendengar bacaan Al Qur’an serta ia mendekat. Jadi ia selalu mendengar serta mendekat hingga ia menempatkan mulutnya diatas mulut hamba itu, hingga tidaklah dia membaca satu ayat juga terkecuali ada di rongganya malaikat” (HR. Baihaqy)
Langkah Pemakaian Siwak
Orang memakai siwak berbentuk batang atau stick kayu lewat cara :
1. Batang atau cabang siwak dipotong memiliki ukuran pensil dengan panjang 15-20 cm. Stick kayu siwak ini bisa disiapkan dari akar, tangkai, ranting, atau batang tanamannya. Stick dengan ukuran diameter 1 cm bisa digigit dengan gampang serta memberi desakan yg tidak mengakibatkan kerusakan gusi jika dipakai.
2. Kulit dari stick siwak ini di hilangkan atau dibuang cuma di bagian ujung stick yang bakal digunakan saja.
3. Siwak yang kering bisa mengakibatkan kerusakan gusi, baiknya di rendam di air fresh sepanjang 1 hari saat sebelum dipakai. Diluar itu, air itu dapat juga dipakai untuk kumur-kumur.
4. Sisi ujung stick siwak yang telah di hilangkan kulit luarnya digigit-gigit atau dikunyah-kunyah hingga berjumbai seperti berus.
5. Sisi siwak yang telah seperti berus digosok-gosokkan pada gigi, serta dapat pula dipakai untuk bersihkan lidah.
Langkah Bersiwak
Langkah bersiwak tak ada ikhtilaf pada ulama, bahwa di dalam kitab Syama’il Imam Tirmidzi, dalam hadist Rasul saw, bahwa Rasul saw. bersiwak dengan kayu arak, serta mengawalinya dari pertengahan, lantas ke arah kanan lantas ke kiri, sekian diulangi sejumlah 3 X.
Imam Ghazali rahimahullah melengkapi langkahnya, yakni :
· menempatkan siwak di deretan gigi tengah sisi atas,
· lantas mendorongnya ke arah kanan hingga ke ujungnya,
· lantas turunkan ke deretan bawah kanan ujung,
· lantas mendorongnya kembali ke tengah deretan bawah,
· lantas kembali naik ke tengah deretan atas,
· lantas mendorongnya ke arah kiri hingga ujungnya,
· lantas turunkan ke deretan bawah kiri ujung,
· serta mendorongnya lagi ke tengah di deretan bawah.
Untuk mudahnya, anggaplah anda menulis angka delapan yang rebah. Sekian ini untuk perhitungan 1X, lantas mengulanginya hingga 3X. Inilah langkah paling baik. Tetapi langkah apa pun juga telah memperoleh pahala sunnah.
Sulitkah? Janganlah lupa, satu kali anda bertasbih pada Allah diawali dengan siwak, jadi dihitung 70X bertasbih. Shalat diawali dengan siwak, bakal terhitung 70X shalat. Dua rakaat shalat tahajjud dengan diawali siwak, jadi dihitung 140 rakaat tahajjud. Hebat bukan? Maha Suci Sang Maha Dermawan meletakkan curahan kedermawanannya pada semua hal.
Pohon Arak yaitu pohon yang kecil, seperti belukar dengan batang yang bercabang-cabang, diameternya kian lebih 1 kaki, bila kulitnya dikelupas warnanya agak keputihan serta mempunyai banyak juntaian serat. Akarnya berwarna coklat serta sisi dalamnya berwarna putih, aromanya seperti seledri serta terasa agak sedikit pedas.
Golongan muslimin memakai batang itu untuk menggosok-gosok gigi serta mengurut gusi saat sebelum wudhu atau shalat.
Nabi SAW. menyampaikan penggunaan siwak juga sebagai sunnah, atau aksi yang disarankan. Suatu hadis berbunyi : “Siwak bersihkan gigi, serta ini mengasyikkan Allah. Setiap saat Jibril mengunjungiku, dia menyuruhku memakai siwak, sampai saya juga cemas bahwa memakai siwak harus. Kalau tak cemas bakal membebani (merepotkan) umatku, saya bakal mewajibkannya. ” (HR : Bukhori serta Muslim, Irwaul Golil No 70).
Hadits yang lain dari Abu Ayyub ra : “Ada empat hal yang termasuk juga dari sunnah beberapa Rasul ; Menggunakan wangi-wangian, menikah, bersiwak serta malu. ” (HR. Ahmad serta Tirmidzi)
Siwak mempunyai sebagian manfaat yang sangatlah besar, salah satunya yang terbesar yaitu yang sudah disarankan oleh hadits : “Siwak itu pembersih mulut serta diridhai Allah. ” (HR. Ahmad)
Keutamaan shalat dengan menggunakan siwak itu, sepadan dengan 70 kali shalat dengan tak menggunakan siwak. (HR. Ahmad)
Siwak tidak cuma berguna dengan cara spiritual, namun juga bermanfaat untuk melindungi kesehatan. Beberapa ilmuwan Amerika beberapa waktu terakhir temukan dampak mengagumkan siwak pada mulut : dalam satu kali pemakaian, siwak membunuh 80% bakteri. Siwak menghindar caries (gigi berlubang), memperkuat gusi, serta dampaknya bertahan sampai nyaris 48 jam. Tunisia serta negara-negara yang lain telah mulai menghasilkan pasta gigi memiliki bahan basic siwak.
Terkecuali efek-efek higienis, siwak juga merangsang BAS (Biologically Active Spots = Titik Aktif Biologis) yang terdapat diantara gigi serta gusi. Titik-titik ini mengatur enam organ (telinga, mata, hidung, lidah, serta oesophagus (saluran makanan dari mulut ke perut), tiga gunakan cells (wedge shaped, rahang atas, ethmoid), sinus, sendi temporal rahang bawah, serta 28 saraf tulang belakang yang mengatur beberapa fungsi dengan cara praktis seluruhnya organ, otot, dans endi pada ekstremitas atas serta bawah.
Titik-titik yang sama mengatur manfaat beberapa organ seperti empedu serta kantong empedu, liver, ginjal, perut, pancreas, limpa, paru-paru, jantung, usus besar serta usus kecil.
Terpijitnya BAS pada mulut oleh siwak bakal meredakan rasa sakit serta turunkan kemelut otot-otot neurorefleks yang dikarenakan oleh osteochondros (sejenis penyakit tulang). Pemakaian siwak dengan teratur, terkecuali menghindar penyakit, ia juga mengatur perubahan 70 BAS serta menolong pikiran kita agar jernih. Dengan hal tersebut, sebatang siwak yang dipakai dengan penuh keimanan bisa menukar peran dokter spesialis.
Kandungan Kimia Batang Kayu Siwak
Hasil riset oleh Al-Lafi serta Ababneh (1995) pada kayu siwak tunjukkan bahwa siwak memiliki kandungan mineral-mineral alami yang bisa membunuh bakteri, menyingkirkan plaque, menghindar gigi berlubang dan pelihara gusi.
Siwak mempunyai kandungan kimiawi yang berguna, seperti :
· Antibacterial acids, seperti astringents, abrasive serta detergents yang berperan untuk membunuh bakteri, menghindar infeksi serta hentikan pendarahan pada gusi. Pada pemakaian siwak pertama kali, mungkin saja merasa pedas serta sedikit membakar, lantaran ada kandungan sama mustard di dalamnya yang disebut substansi antibacterial acids itu.
· Kandungan kimia seperti Klorida, Pottasium, Sodium Bicarbonate, Fluoride, Silika, Sulfur, Vitamin C, Trimethyl amine, Salvadorine, Tannins serta sebagian mineral yang lain yang berperan untuk bersihkan gigi, memutihkan serta menyehatkan gigi serta gusi. Beberapa bahan ini kerap diekstrak juga sebagai bahan penyusun pasta gigi.
· Minyak aroma alami yang mempunyai rasa serta bau yang fresh, jadikan mulut jadi harum serta menyingkirkan bau tidak enak.
· Enzim yang menghindar pembentukan plaque yang mengakibatkan radang gusi. Plaque juga adalah pemicu paling utama tanggalnya gigi dengan cara premature.
· Anti decay agent (Zat anti pembusukan), yang turunkan jumlah bakteri di mulut serta menghindar sistem pembusukan. Diluar itu siwak juga ikut merangsang produksi saliva (air liur) lebih, di mana saliva adalah organik mulut yang membuat perlindungan serta bersihkan mulut.
Menurut laporan Lewis (1982), riset kimiawi pada tanaman ini sudah dikerjakan sejak era ke-19, serta diketemukan beberapa besar klorida, fluor, trimetilamin serta resin. Lalu dari hasil riset Farooqi serta Srivastava (1990) diketemukan silika, sulfur serta vitamin C. Kandungan kimia itu sangatlah berguna untuk kesehatan gigi serta mulut di mana trimetilamin serta vitamin C menolong pengobatan serta perbaikan jaringan gusi. Klorida berguna untuk menyingkirkan noda pada gigi, sedang silika bisa bereaksi juga sebagai penggosok. Lalu kehadiran sulfur di kenal dengan rasa hangat serta baunya yang khas, adapun fluorida bermanfaat untuk kesehatan gigi juga sebagai pencegah terjadinya karies dengan menguatkan susunan e-mail serta kurangi larutnya pada asam yang dihasilkan oleh bakteri.
Riset lain dengan jadikan bubuk siwak juga sebagai bahan penambahan pada pasta gigi dibanding dengan pemakaian pasta gigi tanpa ada kombinasi bubuk siwak tunjukkan bahwa prosentase hasil paling baik untuk kebersihan gigi dengan cara prima yaitu pasta gigi dengan butiran-butiran bubuk siwak, lantaran butiran-butioran itu dapat menjangkau sela-sela gigi dengan cara prima serta keluarkan sisa-sisa makanan yang masih tetap bersarang pada sela-sela gigi. Hingga banyak perusahaan-perusahaan didunia memasukkan bubuk siwak ke product pasta gigi mereka. WHO juga ikut jadikan siwak termasuk juga komoditas kesehatan yang butuh dipelihara serta dibudidayakan.
Waktu-waktu Disunnahkannya Bersiwak
Bersiwak disunnahkan di setiap waktu, bahkan juga saat berpuasa disepanjang harinya, serta jadi sunnah muakadah pada saat bakal melaksanakan ibadah.
Adapun waktu-waktu yang disunnahkan dengan cara muakkad untuk bersiwak salah satunya :
1) Tiap-tiap bakal Berwudhu“Kalau bukanlah lantaran bakal memberatkan umatku jadi bakal kuperintahkan mereka untuk bersiwak tiap-tiap bakal wudlu”. (HR. Bukhori serta Muslim)
2) Tiap-tiap bakal lakukan shalat“Kalau bukanlah lantaran bakal memberatkan umatku jadi bakal kuperintahkan mereka untuk bersiwak tiap-tiap bakal sholat”. (HR. Bukhori serta Muslim)
3) Tiap-tiap Bangun Tidur
“Adalah Rosululloh bila bangun dari malam dia membersihkan serta menggosok-gosok mulutnya dengan siwak”. (HR. Bukhori)
Termasuk juga sinyal kecintaan Nabi Shallallahu ‘aihi wa sallam pada kebersihan serta ketidak sukaannya pada bau tak enak, ketika bangun dari tidur malam yang panjang, yang mana waktu itu di mungkinkan bau mulut telah beralih, jadi beliau menggosok-gosok giginya dengan siwak untuk menyingkirkan bau tak enak, serta untuk menaikkan semangat sesudah bangun tidur, lantaran termasuk juga keunggulan siwak yaitu menaikkan daya ingat serta semangat.
4) Tiap-tiap bakal Masuk RumahTelah meriwayatkan Syuraih bin Hani, beliau berkata : ”Aku ajukan pertanyaan pada ‘Aisyah : “Apa yang dikerjakan pertama kali oleh Rosululloh bila dia masuk tempat tinggalnya? ” Beliau menjawab : ”Bersiwak”. (HR. Muslim)
5) Saat akan membaca Al Qur’an
Dari Ali ra. berkata : “Rasulullah memerintahkan kami bersiwak. Sebenarnya seseorang hamba jika berdiri sholat malaikat mendatanginya lalu berdiri di belakangnya mendengar bacaan Al Qur’an serta ia mendekat. Jadi ia selalu mendengar serta mendekat hingga ia menempatkan mulutnya diatas mulut hamba itu, hingga tidaklah dia membaca satu ayat juga terkecuali ada di rongganya malaikat” (HR. Baihaqy)
Langkah Pemakaian Siwak
Orang memakai siwak berbentuk batang atau stick kayu lewat cara :
1. Batang atau cabang siwak dipotong memiliki ukuran pensil dengan panjang 15-20 cm. Stick kayu siwak ini bisa disiapkan dari akar, tangkai, ranting, atau batang tanamannya. Stick dengan ukuran diameter 1 cm bisa digigit dengan gampang serta memberi desakan yg tidak mengakibatkan kerusakan gusi jika dipakai.
2. Kulit dari stick siwak ini di hilangkan atau dibuang cuma di bagian ujung stick yang bakal digunakan saja.
3. Siwak yang kering bisa mengakibatkan kerusakan gusi, baiknya di rendam di air fresh sepanjang 1 hari saat sebelum dipakai. Diluar itu, air itu dapat juga dipakai untuk kumur-kumur.
4. Sisi ujung stick siwak yang telah di hilangkan kulit luarnya digigit-gigit atau dikunyah-kunyah hingga berjumbai seperti berus.
5. Sisi siwak yang telah seperti berus digosok-gosokkan pada gigi, serta dapat pula dipakai untuk bersihkan lidah.
Langkah Bersiwak
Langkah bersiwak tak ada ikhtilaf pada ulama, bahwa di dalam kitab Syama’il Imam Tirmidzi, dalam hadist Rasul saw, bahwa Rasul saw. bersiwak dengan kayu arak, serta mengawalinya dari pertengahan, lantas ke arah kanan lantas ke kiri, sekian diulangi sejumlah 3 X.
Imam Ghazali rahimahullah melengkapi langkahnya, yakni :
· menempatkan siwak di deretan gigi tengah sisi atas,
· lantas mendorongnya ke arah kanan hingga ke ujungnya,
· lantas turunkan ke deretan bawah kanan ujung,
· lantas mendorongnya kembali ke tengah deretan bawah,
· lantas kembali naik ke tengah deretan atas,
· lantas mendorongnya ke arah kiri hingga ujungnya,
· lantas turunkan ke deretan bawah kiri ujung,
· serta mendorongnya lagi ke tengah di deretan bawah.
Untuk mudahnya, anggaplah anda menulis angka delapan yang rebah. Sekian ini untuk perhitungan 1X, lantas mengulanginya hingga 3X. Inilah langkah paling baik. Tetapi langkah apa pun juga telah memperoleh pahala sunnah.
Sulitkah? Janganlah lupa, satu kali anda bertasbih pada Allah diawali dengan siwak, jadi dihitung 70X bertasbih. Shalat diawali dengan siwak, bakal terhitung 70X shalat. Dua rakaat shalat tahajjud dengan diawali siwak, jadi dihitung 140 rakaat tahajjud. Hebat bukan? Maha Suci Sang Maha Dermawan meletakkan curahan kedermawanannya pada semua hal.
No comments