Header Ads

12 Tips Membuat Film Pendek (Bahan Belajar SMK Multimedia)

12 Tips Membuat Film Pendek (Bahan Belajar SMK Kelas 10)| Artikel ini saya save dari blognya DARIJADI short movie competitions. Karena saya bukan ahli dibidang perfilman dan belum pernah mengikuti diklat atau workshop pembuatan film pendek, maka referensi-referensi dari internet menjadi pilihan utama, tentu dengan panduan lainnya seperti buku, video, dan sumber bantuan lainnya yang relevan. Tugas mengajar mata diklat disain multimedia memaksa saya untuk belajar membuat film pendek ini dan langsung mempraktikannya bersama siswa saya. Saat menulis artikel ini kami (saya dan siswa) sedang produksi film pendek, untuk proses produksinya saya tulis di blog ini, dan kalau sudah selesai akan saya tampilkan link videonya.

Berikut sekitar 12 tips membuat film pendek yang sangat bermanfaat bagi siswa/siswi SMK kelas 10 Multimedia yang sedang belajar membuat film pendek pada materi disain produk multimedia.

12 Tips Membuat Film Pendek (Bahan Belajar SMK Multimedia)
Untuk menentukan suksesnya produksi film pendek, terlebih dahulu menentukan tim terlebih dahulu. Tim yang kompak sangat dibutuhkan dalam proses pembuatan film pendek dari mula pre production, prodduction, sampai post production.
  1. Mulai dari IDE
    Ide merupakan tahapan awal dalam proses membuat film pendek. Dari ide inilah nantinya tahapan-tahapan berikutnya dimulai. Idealnya ide itu harus original dan unik, dan untuk mendapatkan ide seperti ini setidaknya dibutuhkan banyak kepala (orang), karenanya tim yang solid menentukan keberhasilan dalam proses pembuatan film pendek, dimulai dari memunculkan ide tadi. Ide bisa muncul tiba-tiba disaat kita sedang duduk merenung misalnya, atau ide juga bisa muncul ketika kita sedang jalan-jalan kesuatu tempat, melihat tayangan berita, film, dari membaca, atau dari kejadian yang sering kita lihat disekeliling kita. Untuk itu ide-ide tersebut perlu segera dicatat agar tidak hilang begitu saja.
  2. Menentukan Sasaran
    Sasaran maksudnya, penonton dari film pendek yang akan kita buat tersebut. Film pendek yang kita buat itu untuk siapa? Apakah untuk sesama pelajar SMK? Apakah untuk orang dewasa? Apakah untuk anak-anak, dan lainnya? Menentukan sasaran sangat penting agar alur dalam film memang sesuai dengan orang yang akan menonton film yang kita buat tersebut.
  3. Tujuan
    Ide sudah ada, sasaran sudah ditentukan, berikutnya tenukan tujuan. Maksudnya tujuan film yang dibuat itu untuk apa? Apakah film yang dibuat untuk tujuan menggugah perasaan orang untuk melakukan sesuatu sesuai cerita dalam film, atau propokatif, dan lain sebagainya.
  4. Pokok materi
    Maksudnya, pokok-pokok materi dari keseluruhan cerita dari film pendek yang akan dibuat. Misalnya pokok materi film yang akan dibuat adalah pesan kepada pelajar tentang bahaya pergaulan bebas, dan lain sebagainya.
  5. Membuat sinopsis
    Buatlah ringkasan cerita, garis-garis besarnya saja dari alur cerita film pendek yang akan dibuat. Sinopsis penting dibuat agar alur cerita tidak melenceng atau ngawur tidak sesuai perencanaan sebelumnya.
  6. Treatment
    Treatment itu merupakan kerangka lengkap skenario. Dalam treatment kita sudah bisa membaca semua "action" pemeran dalam film, seting, teknik pengambilan gambar dan lain sebagainya. Pembahasan mengenai treatmen dan contohnya akan kita bahas dilain kesempatan. Untuk bayangan lengkap bisa mengunjungi situs ini: filmpelajar.com/tutorial/treatment
  7. Naskah
    Naskah adalah detil dari jalannya cerita film yang akan dibuat. Dilengkapi dengan berbagai penjelasan hal-hal yang mendukung adegan, atau cerita seperti expresi pemeran, backgroun musik yang melengkapi adegan, seting, dan lain sebagainya).
  8. Pengkajian
    Pengkajian tak lain kegiatan mengkaji apakah naskah yang sudah dibuat sesuai dengan tujuan semula. Biasanya dilakukan oleh ahli media. Nah kalau untuk belajar di kelas 10, proses ini bisa dilakukan bersama guru produktif dan guru normatif yang mata diklatnya berkaitan dengan kebutuhan pembuatan film pendek yang dibuat, bisa guru bahasa Indonesia, atau guru seni budaya.
  9. Tahap Produksi
    Tahap ini meliputi pre production, prodduction, sampai post production.Pre production meliputi penjabaran naskah, casting pemain, pengumpulan perlengkapan, penentuan dan pembuatan set, penentuan shot yang baik, pembuatan story board, pembuatan rancangan anggaran, serta penyusunan kerabat kerja. Production meliputi pengambilan gambar sesuai dengan naskah dan improvisasi sutradara. Sedangkan post production meliputi tahap pengeditan, bisa edit video, dan penyuntingan lainnya.
  10. Testing
    Testing atau tahap uji coba, merupakan pemutaran film prototipe dihadapan sekelompok kecil audiens. Tujuannya untuk mengetahui respons dari calon audiens, apakah film bisa diterima atau sebaliknya. Kalau filmaker besar biasanya testing dilakukan oleh para ahli dan kritikus film.
  11. Revisi
    Revisi dilakukan berdasarkan hasil testing. Dari sekelompok kecil yang menonton tayangan film prototipe nantinya akan muncul kritikan-kritikan atau masukan, misalnya pada scenes tertentu mesti dihilangkan atau dirubah adegannya dan lain sebagainya.
  12. Preview
    Preview merupakan proses pemeriksaan terakhir sebelum sebuah film diluncurkan secara resmi, dengan cara memutar film yang sudah direvisi, dan yang menontonnya yaitu para ahli isi, ahli media, sutradara, produser, penulis naskah, editor, dan semua kru yang terlibat dalam produksi. Tujuannya untuk memastikan apakah semuanya berjalan lancar sesuai rencana? atau ada penyimpangan?
Demikian 12 Tips Membuat Film Pendek (Bahan Belajar SMK Multimedia) kali ini. Pada tulisan berikutnya yaitu pembahasan mengenai pembuatan storyboard dan treatment. Atau topik-topik lainnya yang berhubungan dengan pembuatan film pendek dan multimedia lainnya. Semoga bermanfaat!


Referensi:
http://fifgroup.co.id/darijadi/
http://filmpelajar.com/

    No comments

    Powered by Blogger.