Misteri Sangkakala Suara Terompet Aneh Yang Terdengar Dari Langit
"Misteri Sangkakala Suara Terompet Aneh Yang Terdengar Dari Langit" - Akhir-akhir ini masyarakat dunia ramai dihebohkan dengan adanya suara misterius yang keluar dari langit di berbagai negara. Fenomena suara yang terdengar seperti terompet itu memunculkan berbagai teori dan pandangan di dunia, mulai dari teori religius yang menganggap bahwa suara itu berasal dari tiupan terompet sangkakala sebagai tanda kiamat hingga teori yang bisa dijelaskan secara ilmiah. Lantas. berikut beberapa penjelasan yang dapat kami rangkum untuk menambah wawasan teman anehtapinyata.net semua.
Sangkakala Dalam Agama Hindu
Dalam agama Hindu, sangkakala merupakan simbol kemahsyuran dan kemakmuran. Maka dari itu, ia ditiup saat berperang atau saat melangsungkan upacara keagamaan, misalnya Puja. Catatan mengenai peniupan sangkakala sebagai atribut peperangan disebutkan dalam sastra Hindu Kuno yang disebut Mahabharata. Selain itu, sangkakala menjadi atribut Dewa-Dewi tertentu, misalnya Wisnu, Laksmi, atau Ganesa.
Sangkakala Dalam Agama Islam
Dalam salah satu ajaran agama Abrahamik, yaitu Islam dikatakan bahwa salah satu malaikat yang bernama Israfil mempunyai tugas untuk meniupkan Shur (sangkakala) pada saat hari akhir. Ketika Allah telah selesai menjadikan alam semesta beserta isinya, lalu Allah membuat sangkakala dan meletakkannya di mulut Israfil. Kemudian dikisahkan Israfil selalu menatap kearah 'Arsy, menanti kapan ia diperintahkan untuk meniup sangkakala tersebut.
Disebutkan pula dalam salah satu hadist, sangkakala itu bagaikan tanduk dari cahaya, dengan ukuran yang sangat besar dengan garis tengahnya seluas langit dan bumi (alam semesta). Dalam hadist lain dikatakan sangkakala malaikat Israfil terbuat dari tanduk, “Tanduk yang ditiup.” Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa sangkakala memiliki empat cabang, yaitu cabang di barat dan timur, dibawah langit ketujuh bagian bawah dan diatas langit ketujuh bagian atas. Didalam sangkalala terdapat pintu-pintu sebanyak bilangan ruh dialam semesta dan di dalamnya ada 70 rumah, yaitu satu antaranya untuk ruh para nabi, satu rumah untuk ruh para malaikat, satu rumah untuk ruh para jin, satu rumah untuk ruh para manusia, satu rumah untuk ruh para binatang dan hingga genap 70 macam rumah dengan 70 jenis makhluk.
Sangkakala Dalam Sejarah Israel
Terompet atau sangkakala dalam sejarah bangsa Israel digunakan sebagai alat untuk mengabarkan pengumuman kepada seluruh orang. Hari-hari suci diumumkan dengan nafiri. Terompet memberikan panggilan untuk perang. Membunyikan terompet menandakan suatu peristiwa penting. Yohanes dalam kitab Wahyu menggambarkan tujuh sangkakala yang akan terdengar sebelum kedatangan kedua Yesus Kristus pada akhir jaman. Tujuh sangkakala adalah tujuh peringatan besar dari Allah. Sangkakala ketujuh adalah sangkakala yang terakhir, dan akan memanggil orang-orang kudus dari segala usia untuk kebangkitan yang pertama dan pengangkatan Gereja.
Sangkakala Dalam Dunia Ilmiah
Sejumlah langit di beberapa negara mendengar suara seperti terompet yang dibunyikan, tak sedikit yang menyangka itu adalah terompet Sangkakala. Sekitar tahun 2012, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pernah meluncurkan sebuah misi bernama Wilkonson Microwave Anisotropy Probe (WMAP). Dan hasil dari penjelajahan tersebut cukup mengejutkan. WMAP sendiri merupakan alat dari bagian untuk melihat kosmologi atau studi tentang sifat alam semesta secara keseluruhan. Bentuknya yang seperti satelit ingin memetakan atau melakukan observasi terhadap alam semesta. Dan hasilnya memang cukup mengejutkan, seperti dikutip dari situs teknologi Space, WMAP berhasil memindai bahwa alam semesta yang kita tinggali saat ini ternyata berbentuk menyerupai terompet.
"Ini adalah bentuk pengukuran yang indah dari alam semesta yang merupakan peninggalan dari Big Bang atau Cosmic Microwave Background. Pengukuran ini telah membantu untuk melihat asal usul, konten, usia dan geometri alam semesta, mengubah paradigma kita soal pembentukan alam semesta untuk skenario terbentuknya alam semesta," tulis Charles L.Bennet, salah satu tim peneliti di WMAP.
Tentu saja ada alasan mengapa bentuk alam semesta ini berbentuk seperti terompet. Dikatakan oleh Bennet, ini merupakan sebuah representasi dari evolusi alam semesta yang terjadi lebih dari 13,7 miliar tahun. Paling kiri menggambarkan saat awal awal yang sekarang sedang diselidiki, ketika masa "inflasi" menghasilkan ledakan pertumbuhan eksponensial di alam semesta. Sementara ujung dari terompet adalah alam semesta yang diisi saat ini, seperti planet-planet termasuk bumi.
"Nah, Selama beberapa miliar tahun ke depan, perluasan alam semesta secara bertahap melambat sebagai materi di alam semesta memakai dirinya sendiri melalui gravitasi," tambahnya. Namun demikian, penelitian tak menjelaskan lebih jauh apakah perluasan alam semesta yang melambat tersebut akan menjadi tanda akan hancurnya alam semesta secara berlahan.
Sangkakala Dalam Teori Geologi: Gesekan Lempeng Tektonik
Lempeng tektonik adalah kerak dan bagian teratas dari mantel Bumi yang disebut sebagai litosfer. Lempeng tektonik memiliki ketebalan 100 kilometer (km) dan memiliki dua jenis material utama yaitu kerak samudera yang juga disebut sima dari silikon dan magnesium dan kerak benua yaitu sial dari silikon dan aluminium. Beberapa ilmuwan menduga suara aneh itu berasal dari bencana alam, seperti gempa Bumi, gelombang air pasang, atau ledakan gas metana.
Sangkakala Karena Tekanan Atmosfer
Tekanan atmosfer didefinisikan sebagai gaya per satuan luas yang diberikan terhadap permukaan dengan berat udara di atas permukaan itu.
Sangkakala Karena Gesekan Kereta
Suara tersebut diduga berasal dari gesekan kereta dengan rel dan kabel di atasnya.
Sangkakala Karena Ada Pekerjaan Konstruksi
Suara benturan yang ditimbulkan dari para pekerja konstruksi bangunan yang dilakukan pada saat yang sama di daerah tertentu dapat menyebabkan suara yang serupa.
Suara aneh yang diduga suara terompet Sangkakala itu memang penuh misteri, begitu banyaknya tafsiran mengenai suara aneh dari langit tersebut, sekarang tergantung bagaimana kita menyikapinya saja, semoga bermanfaat.
No comments