CLAMP: AKSI GENG KOMIKUS PEREMPUAN ASAL JEPANG
Clamp bisa dibilang adalah merek atau “brand” penulis manga di Jepang. Jika sebagian besar mangaka bergerak sendirian (paling banter dua orang lah kerja sama kayak penulis dan kartunis Kindaichi), maka Clamp ini berbeda. Clamp adalah kumpulan penulis manga (atau mangaka) dari Jepang yang bergabung jadi satu untuk memberantas kejahatan *jadi power rangers dong* eh salah, mereka adalah sekumpulan mangaka yang bekerja sama meraih impian mereka. Dan hebatnya, semua member Clamp itu perempuan lho. Gue pribadi menggemari banget karya Clamp sebab manga-manganya bisa dibilang memiliki high-level artistic style. Beberapa karya Clamp juga mewarnai masa kecil gue. Silakan simak ya review profil dan karya-karya mereka, siapa tahu kalian bisa demen juga.
Clamp berdiri tahun 1987 dan awalnya memiliki 11 member yang semuanya cewek dan memiliki minat yang sama yakni di dunia corat-coret manga. Mereka seringkali bertemu di Osaka dan Kobe tiap sebulan sekali dan menciptakan komik pertama mereka, “RG Veda”. Demi mengejar impian mereka, para member Clamp ini rela pindah ke Tokyo dan menyewa kamar apartemen sempit.
Sayangnya, Clamp ini dalam perkembangannya ternyata tak sesolid yang mereka inginkan. Pada 1989 ketika “RG Veda” yang menjadi debut mereka mulai terbit, mereka tinggal bertujuh. Pada 1993, tiga lagi anggota mereka mengundurkan diri. Jadinya member Clamp tinggal *admin ngitung pake jari* ... satu dua ... eeeehm, empat kalo nggak salah?
Anggota Clamp yang hingga kini masih bertahan adalah Nanase Ohkawa yang juga bertindak sebagai editor mereka juga tiga artis penggambar, yakni Mokona, Tsubaki Nekoi, dan Satsuki Igarashi. Mereka bisa dibilang sebagai salah satu mangaka (dan yang jelas, grup mangaka) tersukses di jepang. Bayangkan, lebih dari 100 juta kopi karya mereka telah terjual di berbagai belahan dunia.
Pada 1990, karya mereka berjudul “Tokyo Babylon” terbit. Pada Desember 1990, karya lainnya berjudul “Clamp School Detectives” dirilis dan diikuti “X” pada Mei 1992. Pada November 1993, mengikuti kepopuleran Sailor Moon, majalah Nakayoshi meminta mereka menciptakan serial cewek bergenre magic girls dan lahirnya “Magic Knight Rayearth” dan diikuti salah satu karya mereka yang paling dikenal, “Cardcaptor Sakura” pada Mei 1996. Dari karya-karya tersebut, jelas bahwa sejak awal Clamp menargetkan pembaca cewek, namun mereka mengubah strategi dengan menulis “Tsubasa Reservoir Chronicle” pada 2003 yang dibikin khusus untuk pembaca cowok.
Komik-komik besutan Clamp bisa dibilang selalu sukses, bahkan menembus pasar luar negeri. Pada 2006, mereka memulai debut go-international mereka dengan menghadiri Anime Expo di California, AS. Konvensi dengan bintang tamu Clamp tersebut langsung diserbu penggemar anime hingga 6 ribu kursi yang tersedia segera habis terjual.
Para member Clamp mengaku mereka tak hanya bersahabat, namun sudah seperti saudara. Uniknya juga, walaupun semua membernya bisa menggambar karena mengambil kelas seni saat sekolah, mereka belajar secara autodidak, sangat kontras dengan para komikus sukses lainnya yang umumnya mengawali karir mereka sebagai asisten komikus lainnya yang lebih senior. Dalam polling yang dilakukan Oricon pada 2008, mereka tercatat sebagai mangaka terbaik ke-8 pilihan para pecinta anime Jepang.
Oke, cukup bicara tentang sejarah mereka. Sekarang gue akan membahas dengan detail artwork mereka. Clamp bisa dibilang setingkat lebih unggul ketimbang para komikus lainnya. Jika para mangaka umumnya hanya memiliki satu atau dua karya terkenal, Clamp memiliki banyak, bahkan sudah menjadi “brand” tersendiri seperti gue bilang dari awal, sehingga karya-karya mereka selalu ditunggu. Mungkin karena kerjanya keroyokan kali ya haha.
Clamp juga merupakan kumpulan mangaka serbabisa. Mereka menguasai hampir semua genre. Kadang karya manga mereka bisa lembut, “oenjoe”, dan “childish” semacam “Cardcaptor Sakura” dan “Clamp School Detectives”. Namun manga bikinan mereka bisa juga bertema dewasa dan sadis seperti contohnya “RG Veda” dan “X”.
Mereka bisa bikin ini.
Lalu lompat ke ini.
Keunikan lain dari karya-karya yang ditelurkan Clamp ini adalah seringkali tokoh yang telah muncul di manga mereka sebelumnya bisa dimunculkan lagi sebagai karakter yang sama di manga lainnya. Contohnya saja tokoh Sakura dalam “Cardcaptor Sakura” dimunculkan kembali versi dewasanya di “Tsubasa Reservoir Chronicle” serta tokoh Subaru dan Seishiiro dari “Tokyo Babylon” muncul lagi di serial “X”. Dampaknya, mereka menciptakan apa yang mereka sebut “Clamp Universe” sebagai ciri khas mereka.
Namun apa yang membuat Clamp ini menjadi grup mangaka favorit gue? Tentu saja karena sisi artistik mereka yang luar biasa detail. Simak aja keindahan gambar karya Clamp ini, baik dalam detail kostum dan background. Bagian yang paling menonjol adalah apa yang gue sebut “lipatan-lipatan kain” dan juga helaian rambut yang tampak sangat artistik dan detail.
Gue juga suka pas mereka gambar sayap, detail banget, ampe ada bulu-bulunya yang jatuh berterbangan gitu.
Dan jika kalian membaca karya mereka yang bertema fantasi, kalian banyak banget melihat batu akik dalam kostum baju zirah hingga pedang tokohnya. Hahaha signature Clamp banget tuh.
*coba itung ada berapa batu akik di gambar di atas?*
Namun sisi negatifnya, walaupun Clamp ini isinya cewek-cewek, tapi kadang manga yang mereka buat bisa lebih kelam dan gelap ketimbang cerita yang dibikin mangaka cowok. Tapi kalo dipikir-pikir, kadang mangaka cewek emang lebih “dark” sih dalam segi pemikiran. Sama seperti Naoko Takeuchi dengan “Sailor Moon” ciptaannya, manga-manga Clamp sudah biasa mengangkat tema homoseksual. Bahkan sudah dibilang lazim jika karakter-karakter ciptaan mereka menunjukkan hubungan sesama jenis, contohnya hubungan gay antara Subaru dan Seishiiro di “Tokyo Babylon” serta Toya dan Yukito di “Cardcaptor Sakura” hingga hubungan lesbian antara Soma dan Sendappa di “RG Veda”. Banyak pula adegan-adegan sadis dan berdarah sampai mutilasi dalam karya-karya mereka yang bertema lebih “gritty” seperti “X” dan “RG Veda”. Biasanya karya-karya yang belakangan juga bertema tragedi dimana banyak tokohnya yang terbunuh.
Hmm ... mulai penasaran khan ama wujud asli para komikus cewek ini? Seperti apa ya mereka? Apa mereka bergaya gotik seperti komik-komik mereka yang kadang kelam?
Atau mereka tampil kiyut-kiyut karena nerbitin banyak manga khusus cewek?
Atau malah mereka lebih suka bergaya casual ala girlband?
Ternyata inilah tampang asli mereka.
Hahaha ... what do u expect? Mereka aja mulai debut mereka tahun 1987, pastilah udah jadi ibu-ibu middle aged gitu.
Oke, sekarang mari kita bahas lebih mendalam tentang manga-manga karya Clamp. Gue pilih tiga yang masih segar di ingatan gue, yakni “RG Vega” yang menjadi karya debut mereka, “Magic Knight Rayearth” yang nongol di TV pas gue masih SD, dan salah satu manga favorit gue pas SMA, yakni “X”.
1. RG Vega
Gue ingat banget baca RG Veda ini pas gue masih kecil (SD kali ya). Zaman itu ada toko persewaan komik deket rumah. Gue awalnya nggak tega baca RG Vega ini soalnya ceritanya tragis banget. Ceritanya tentang seorang raja yang jahat dan tiap tokoh utamanya menderita karena orang-orang yang berarti bagi mereka dibunuh dengan sadis ama si raja lalim ini. Tapi tetep aja gue betah mantengin tiap volumenya soalnya gambarnya indah banget. Settingnya di dunia fantasi lagi yang keren banget. Namun gue sempet sedih banget dulu soalnya koleksi buku di sana nggak lengkap jadi gue nggak pernah bisa namatin serial ini.
Inti ceritanya tentang seorang raja jahat yang menjadi tiran dan memerintah dengan amat kejam. Namun terbit ramalan bahwa suatu saat kelak akan bangkit “Enam Bintang” yakni enam ksatria yang akan mengalahkannya. Sang raja menghalalkan segala cara untuk menghentikan agar ramalan itu tidak terwujud, termasuk membunuh para lawan-lawannya.
Enam bintang yang dimaksud dipimpin oleh Ashura, seorang anak yang “genderless” alias tidak memiliki jenis kelamin (ambigu apa dia cowok apa cewek) yang memiliki bola mata emas. Dia dilindungi oleh ksatria bernama Yasha yang lebih dewasa. Diapun mengumpulkan keempat anggota “Enam Bintang” lainnya, yang walaupun lolos dari pembantaian sang raja, namun harus kehilangan dengan tragis orang-orang yang mereka cintai. Namun kemudian Yasha sadar bahwa Ashura memiliki sisi gelap yang ternyata amat kejam dan menyukai kematian.
Dari semua tokoh yang gue ingat, gue paling suka ama Sendappa, seorang tokoh yang awalnya diperkenalkan (kalo nggak salah ya, soalnya dah lama banget) sebagai seorang penari Gyspi gitu, tapi ternyata ia adalah putri yang kabur dan menyamar. Iapun mengikuti Yasha dan semula gue pikir love interest-nya ini bakalan ama Yasha ini, tapi ternyata setelah gue baca ringkasan endingnya di Wikipedia, ternyata dia lesbi ama salah satu tokoh cewek di manga ini. Idih ... untung gue nggak baca ampe tamat.
Ini sekilas sosok Sendappa. Gue inget gambaran kostumnya bagus banget dan ia selalu megang harpa, yang menurut gue anggun banget.
Sosok lainnya yang gue inget adalah selir jahat bernama Sechi yang ternyata ibunya Ashura. Gue inget ama tokoh ini soalnya kostumnya juga bagus banget. Seingat gue, dia punya saudara kembar dan anak cowok (pangeran) yang sifatnya bertolak belakang ama dia banget, alias baik hati.
Cerita ini emang dari segi artistik keren banget, sumpah. Tapi saran gue sih pikir dua kali kalo kalian mau membacanya. Soalnya isinya sadis dan tragis banget. Contohnya, gue inget sampai sekarang tentang salah satu Enam Bintang (yang punya burung sakti kalo nggak salah) yang punya adik kecil cewek yang innocent, bersuara merdu, tapi memliki tubuh lemah. Adiknya ini terus diculik ama raja yang jahat terus dipaksa menyanyi dalam kandang hingga ia mati, terus jenazahnya diumpankan buat dimakan anjing peliharaannya sang raja. Gimana nggak trauma gue pas kecil?
2. Magic Knight Rayearth
Ini emang manga khusus cewek sih hahaha tapi nggak apa-apa, dulu gue demen liat animenya di RCTI soalnya ceritanya unik, gambarannya bagus, dan robot-robotnya keren. Haaaa ... robot? Yup, Magic night Rayearth ini bisa dibilang kayak Sailor Moon meets Gundam. Ceritanya sih emang magical girls pake rok mini, tapi senjata mereka pake robot raksasa men, nggak tanggung-tanggung. Kayak gini nih ilustrasinya *ala Mengaku Backpacker tentunya*
C = cewe-cewe Magic Knight Rayearth; M = musuh
C = “Tega-teganya kalian mengacau, jahat ... jahat!!! *sambil mukul-mukul pundak musuhnya* Kami para gadis Magic Knight Rayearth akan melawan kalian dengan kekuatan cinta dan kasih sayang!”
M = *ngakak* “Hahaha ... kekuatan cinta dan kasih sayang katanya? Hiiiy ... atuuuuut. Gemeteran nih gue ... hahaha!!!”
C = “Ayo Magic Girls ... berubah! Magic Girl Merah, kekuatan cinta!!!”
C = “Magis Girl biru kekuatan persahabatan!”
C = “Magic Girl Hijau kekuatan impian buat nikah muda ama personil Exo!”
C merah = “Ayo kita keluarkan kekuatan cinta dan kecantikan kita. Siap?”
C biru dan ijo = “Siap cyiiiin!!!”
*ngeluarin robot raksasa seukuran gedung dengan senjata meriam laser dan rudal nuklir*
M = “YA KALEEE SERANGAN CINTA TAPI SENJATANYA PAKEK ROBOT SEGEDE GUNDAM GINI!!!”
Komentar readers: “Ih najis bang tontonan elu pas kecil gituan.”
Hmm ... tapi selaen robot-robotnya, gue juga betah liat Magic Girls Rayearth ini soalnya tokoh utamanya pakek rok mini terus musuh-musuhnya kalo nggak salah cuman pakek bra ama celana dalem doang.
“APAAAAAA???!” *readers cowok langsung rebutan cari manga ama DVD anime bajakannya*
Kok pada ngawur gini ya jadinya haha. Balik lagi ke ceritanya yang beneran sekarang. Seingat gue Magic Knight Rayearth ini berkisah tentang tiga cewek yang diculik ke dunia fantasi bernama Cefiro oleh seorang penyihir yang tampangnya kayak anak kecil bernama Clef. Mereka diutus untuk mengumpulkan pedang yang akan membangkitkan robot raksasa untuk menyelamatkan Cefiro. Ternyata Cefiro diambang kehancuran sebab putri mereka diculik pendeta bernama Zagato. Para Magic Knight Rayearth harus mengalahkan anak buah Zagato satu demi satu hingga akhirnya terkuak plot twist mengejutkan.
Ternyata Sang Putri dan Zagato selama ini adalah sepasang kekasih yang terlibat cinta terlarang. Jadi Sang Putri ini tugasnya berdoa bagi keselamatan Cefiro dan harus hidup tidak menikah selamanya *kalo nggak salah sih* tapi karena ia jatuh cinta ama Zagato, doanya jadi kurang konsen *ya kale kurang konsen* jadi dunia mereka diambang kehancuran. Nah, tugas Magic Knight ini ternyata untuk membunuh si putri ini karena lalai dengan tugasnya dan Zagato selama ini hanya berusaha menyelamatkan gadis yang ia cintai. Jadi bisa dibilang, Zagato sebenarnya nggak salah dan Magic Knights itulah justru yang menjadi karakter antagonis. Endingnya si Putri jadi robot juga kalo nggak salah terus para Magic Knights ini akhirnya menunaikan tugas mereka dengan memusnahkan sang robot. Yah, tipikal Clamp lah ... tragis-tragis gitu ceritanya.
3. X
“X” menurut gue adalah manga paling keren yang pernah gue baca. Tapi konon, manga “X” ini tak pernah ditamatkan sebab banyak protes tentang tingkat kesadisan yang tinggi dalam manga ini. Manga “X” memang bisa dibilang sebagai karya Clamp yang paling kelam sekaligus paling brilian.
“X” merupakan manga bertema “apocalyptic” alias menceritakan tentang kiamat. Dikisahkan seorang pemuda dengan kekuatan ESP (disebutnya esper) dengan masa lalu kelam bernama Kamui kembali ke Tokyo untuk menemui sahabat masa kecilnya, yakni Fuma dan Kotori, adik perempuan Fuma yang sejak dulu ia cintai. Ia kemudian bertemu dengan Princess Hinoto, seorang esper juga yang memiliki kekuatan melihat masa depan dan bekerja untuk meramal bagi parlemen Jepang. Ia melihat kehancuran dunia makin dekat karena munculnya tujuh Naga Bumi yang berniat membangkitkan gempa bumi untuk memusnahkan manusia. Lawan mereka adalah tujuh Naga Langit yang berjuang untuk menyelamatkan umat manusia.
Kamui terpilih sebagai salah satu dari Naga Langit dan harus menemukan keenam anggota lainnya untuk menghentikan takdir kehancuran dunia. Tragisnya, Fuma, sahabatnya justru menjadi pemimpin Naga Langit dan berubah menjadi jahat, bahkan membunuh adiknya sendiri. Kamui pun bersumpah untuk mengembalikan sahabatnya menjadi dirinya yang baik hati seperti dulu.
Beberapa karakter yang gue ingat dari serial ini:
- Putri Hinoto
Gue inget banget ama karakter ini soalnya keren banget. Kostumnya pakek kimono gitu dan ceritanya dia terjebak di tubuh anak kecil, tapi menguasai hampir semua kekuatan super, pokoknya keren deh.
- Kanoe
Kanoe ini saudarinya Hinoto yang justru jahat dan memimpin para Naga Bumi. Gue inget bajunya sexy banget dan cenderung slutty haha
- Arashi
Karakter ini berwujud cewek dengan seragam sekolah berbaju pelaut (tapi bukan dengan kekuatan datang bulan akan menghukummu lho). Senjatanya keren banget yakni dengan pedang yang bisa keluar dari telapak tangannya
- Satsuki
Karakter ini adalah satu-satunya anggota cewek di Naga Bumi dan kekuatannya keren, yakni teknopat dan menyerang menggunakan kabel-kabel dan mesin-mesin kayak robot gitu
- Karen
Salah satu dari Naga Langit, seorang cewek Katolik yang taat dan dibesarkan di gereja serta memiliki kemampuan pyrokinesis (mengendalikan api)
- Nataku
Salah satu Naga Bumi yang ditemukan tertidur di basements ebuah rumah sakit, kalo nggak salah dia hasil kloning dan pas bangun, dia membunuh semua ilmuwan yang sudah menciptakannya
Novel ini gue anggap keren karena selain (lagi-lagi) artwork-nya yang amat indah, tiap karakternya juga punya kekuatan yang unik. Namun Clamp tak pernah menyelesaikan manga “X” ini karena selain temanya yang sangat grafik dan sadis (ada banyak adegan mutilasi di sini) sehingga banyak dikritik, juga karena pas cerita ini diterbitkan, terjadi gempa beneran di Kobe, Jepang. Nggak tau kenapa bisa pas timing-nya gitu, namun karena menyangkut tema sensitif – yakni Jepang hancur karena gempa bumi – makanya serial ini akhirnya dihentikan.
Nah, itulah guys sekilas *tapi kok banyak ya* ulasan gue tentang Clamp. Karena gambarnya yang keren dan artwork-nya yang enak diliat, gue cukup menyarankan karya para mangaka cewek ini pada kalian. Cuman kalian kudu selektif ya, kalo nggak kuat dengan tema yang sadis dan dewasa, coba aja manga-manga mereka yang lebih ringan, banyak kok. Akhir kata, semoga aja para komikus di Indonesia juga bersatu kayak Clamp ini *nggak perlu berubah kok wkwkwk* supaya memajukan dunia komik Indonesai sehingga bisa ikut mewarnai masa kanak-kanak generasi muda Indonesia.
No comments