Header Ads

Catatan Tentang Strategi PSB Tahun ini

Catatan Tentang Strategi PSB Tahun ini
Ada banyak catatan menarik ditengah-tengah persiapan penerimaan siswa baru (PSB) tahun ini, terutama di yayasan pendidikan tempat saya bekerja. Di Yayasan tempat saya bekerja ada 3 level pendidikan, mulai dari SD sampai ke SMK, empat sih sebenarnya satunya lagi sekolah tinggi tapi itu birokrasinya beda. Dalam menghadapi PSB tahun ini beberapa bulan yang lalu pernah ada satu rapat gabungan yang fokus pembicaraanya pada waktu itu adalah strategi penerimaan siswa baru. Dari masing-masing level memiliki tim PSB masing-masing dan komando secara struktural dipegang oleh koordinator yayasan.


Pada rapat gabungan tersebut disepakati beberapa strategi penting dalam rangaka mendapatkan peserta didik baru. Dari masing-masing level juga mempresentasikan strategi yang biasa dilakukan dan akan dilakukan pada tahun ajaran baru ini. Dan skedjul pun dibuat, dari mulai kapan ada pertemuan berikutnya, evaluasi antar level, penyusunan ruang PSB bersama, pembuatan alat promosi dan persiapan lainnya, serta detail strategi lainnya.

Beberapa minggu dari rapat gabungan itu, sampai ke tanggal tertentu dari skedjul bersama yang sudah disepakati dulu tetapi belum juga ada koordinasi lanjutan untuk mempertegas realisasi rencana. Akhirnya daripada kelamaan menunggu koordinasi, terpaksa tiap level bergerak sendiri.

Di level SD seperti biasa melakukan strategi promosi tahunan, penyebaran informasi melalui presentasi ke TK, pemasangan spanduk , dan membuat kegiatan lomba yang pesertanya anak-anak TK. Karena level SD sudah memiliki "brand" cukup baik di masyarakat,untuk mendapatkan siswa baru tidaklah terlalu sulit, alhamdulillah di gelombang pertama sudah sesuai target.

Begitupun di level SMK, tim PSB akhirnya bergerak sendiri. Promosi gencar-gencaran yang dilakukan oleh tim yang solid ke tiap sekolah, membangun kerjasama dengan kepala sekolah di wilayah sekitar ternyata cukup strategis. Di gelombang pertama saja calon siswa sudah melebihi target, ini prestasi tim PSB yang menurut saya cukup luar biasa.

Berbeda dengan dua level diatas, SMP justru keteteran dalam strategi promosinya. Hal ini dikarenakan sering bongkar pasangnya manajemen, kurangnya personil, serta mis koordinasi. Dan bisa ditebak, pada gelombang pertama ini tidak bisa memenuhi target.

Ada catatan menarik yang bisa saya jadikan pelajaran dari strategi penerimaan siswa baru ini, setidaknya saya bisa melihat apa yang dilakukan tim PSB di antara level tadi. Serta bagaimana peran yayasan dalam mengelola manajerial promosi antar level sekolah.

Dari ketiga level sekolah, setidaknya saya bisa menangkap potensi krusial, bahwa tim yang solid mempengaruhi keberhasilan memperoleh keberhasilan promosi. Adapun strategi dan perangkat promosi hanya bagian dari alat promosi saja.

Sementara peran yayasan sebenarnya amatlah penting, mereka seharusnya melakukan koordinasi antar level, memberi masukan strategis, motivasi, dan biaya promosi.Sebagai Yayasan pendidikan yang membawahi beberapa level pendidikan seharusnya sudah mempunyai tim marketing sendiri yang tidak melibatkan guru.

Tulisan saya seputar PSB lainnya:
Catatan tentang strategi mendapatkan siswa baru
Tips mempromosikan sekolah yang epektif

No comments

Powered by Blogger.