Header Ads

Kelas Multimedia Mengapa Dominan Perempuan?

Ada yang menarik dari peminatan program keahlian di SMK tempat saya mengajar. Soal gender, laki-perempuan. Kenapa program keahlian multimedia kebanyakan peminatnya adalah perempuan. Entah cuma di SMK tempat saya mengajar saja atau di SMK lain juga sama, tapi sepertinya sama. Entah alasannya apa kenapa perempuan lebih berminat di program keahlian multimedia, entah kenapa pula mengapa laki-laki sepertinya kurang berminat dengan program keahlian multimedia? Apakah ini lantaran urusan "macho-machoan"? Bahwa multimedia itu tidak macho, alias cocoknya sama anak perempuan? Dan laki-laki sepertinya lebih tertarik dengan program keahlian teknik permesinan, TKR atau yang terlihat macho, mungkin?

program keahlian multimedia
"dari 21 siswa kelas 11 MM cuma satu yang laki-laki"

Lalau, apakah pelajaran di program keahlian multimedia memang cocoknya dengan perempuan? Mari kita lihat susunan mata diklat (pelajaran) produktif yang ada di program keahlian multimedia; di program keahlian multimedia itu siswa mendapatkan mata diklat yang kompetensi akhirnya berhubungan dengan multimedia. Taksonomi mata diklat program keahlian multimedia kurang lebih seperti dibawah ini:
  • Algoritma dan pemrograman dasar
  • Multimedia project
  • Multimedia fundamental
  • Digital Imaging for linear publication
  • Audio-Video production and Editing
  • Typografhy
  • Special effect for cinematografhy and motion grafhic
  • Story board
  • Stop motion 
  • 3D modeling and Animation
Selain itu juga masih ada perakitan komputer, teknik jaringaan dasar, sistem komputer, sistem operasi, dan mata diklat lainnya. Kalau melihat struktur mata diklat yang ada di program keahlian multimedia, rasanya aneh kalau peminatnya kebanyakan perempuan. Padahal multimedia itu komputer banget, dan rasanya aneh kalau laki-laki tidak tertarik dengan komputer.

Pada akhirnya saya mengasumsikan bahwa, kenapa kelas multimedia dominan peminatnya adalah perempuan, antara lain, kurangnya sosialisasi seperti apa program keahlian multimedia tersebut. Siswa akan belajar apa ketika masuk ke program keahlian multimedia tersebut? Nantinya siswa bakal bisa apa? Kalau sudah lulus nanti lapangan pekerjaanya seperti apa? Coba lihat, disetiap brosur penerimaan siswa baru ataupun spanduk, pasti tidak dijelaskan tentang apa sebenarnya program keahlian multimedia tersebut, jadinya masyarakat kita cuma mampu menerka-nerka saja. Padahal saya yakin masyarakat kita masih belum paham tentang apa itu multimedia. Terlebih masyarakat yang masih kurang "aware" terhadap perkembangan teknologi informasi. Ini terbukti ketika salah satu orang tua calon siswa yang seperti kebingungan dan bertanya "pak program multimedia itu apa si?"

Ini menjadi tanggungjawab SMK yang menyelenggarakan program keahlian multimedia untuk lebih serius lagi dalam mensosialisasikan tentang program keahliam multimedia kepada masyarakat, agar kedepan program keahlian multimedia tidak melulu peminatnya adalah perempuan.

No comments

Powered by Blogger.