Nasib Bagian Tubuh Orang Terkenal di Dunia
Kehidupan dan setelah kematian dari orang terkenal berikut memang tergolong sangat bertolak belakang, dimana pada saat hidupnya orang-orang ini begitu terkenal di zamannya dan meninggalkan begitu banyak kontribusi untuk kehidupan kita sekarang, tapi setelah kematiannya bagian tubuhnya malahan tidak melekat lagi di tubuhnya dan pada akhirnya berakhir di museum. TemanAnehTapiNyata.net berikut kami rangkum dalam "Nasib Bagian Tubuh Orang Terkenal di Dunia"
Penis Rasputin Dipamerkan di Sebuah Museum Erotika Setelah Hilang Beberapa Dekade
Teman AnehTapiNyata.net pernah mendengar nama Grigori Rasputin? Tokoh besar Rusia yang berjuluk “Mad Monk” ini pernah menjadi legenda sejarah Rusia pada dinasti Kerajaan Tsar dan menjadi tokoh dibalik hancurnya dinasti Kerajaan Romanov di tahun 1917. Dibalik kontroversi politiknya, di kalangan kaum hawa, Rasputin dikenal soal kepemilikan penis yang konon menurut cerita adalah pemilik penis terbesar pada zamannya. Rasputin kini dikenal sebagai pria dengan penis terbesar, ketimbang sebagai tokoh dan agamawan pada masa hidupnya. Menurut Raucous, salah satu media infotainment Rusia, dari beberapa sumber, seorang pembantu menemukan penis Rasputin di tempat pembunuhan Rasputin. Lalu pembantu itu menyimpannya hingga tahun 1920-an. Kemudian penis ini disimpan oleh sekelompok wanita Rusia di Paris. Teman AnehTapiNyata.net mereka bahkan sempat menyembah penis ini sebagai lambang kesuburan, menyimpannya di dalam sebuah kotak kayu. Setelah mendengar hal ini, salah satu anak Rasputin, Marie, meminta kelompok wanita itu mengembalikan penis ayahnya tersebut. Ia kemudian menyimpannya sampai ia meninggal pada 1977. Dalam sebuah buku biografi tentangnya yang dibuat oleh putri Rasputin, Marie mengatakan bahwa penis ayahnya memiliki panjang 40 cm. Kini alat kelamin Rasputin itu mengalami penciutan karena pengawetan dan panjangnya kini hanya 28,5 cm. Teman AnehTapiNyata.net pemerintah Rusia kini memajang penis sang tokoh tersebut dalam toples pengawet dan dipajang di Museum St. Petersburg, Rusia. Dulu Rasputin dipuja-puja wanita karena penisnya, kini kaum hawa Rusia juga menjadi pengunjung terbanyak yang menyaksikan alat kelamin Rasputin, yang diklamim terbesar pada zamannya.
Otak Einsten di Diawetkan dalam Toples
Albert Einstein telah dinobatkan sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ini. Einteins adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan “pengabdiannya bagi Fisika Teoretis”. Pada tahun 1999, Einstein dinamakan “Tokoh Abad Ini” oleh majalah Time. Setelah wafat di Rumah Sakit Princeton, New Jersey, Amerika Serikat (AS), 18 April 1955, dalam usia 76 tahun tubuh Einstein diautopsi oleh Thomas Harvey. Harvey adalah salah seorang patologis asal Missouri. Setelah proses autopsi, dia tidak mengembalikan otak tersebut ke dalam tengkorak Einstein. Malah Harvey menyimpannya di dalam botol formaldehida (semacam botol untuk mengawetkan organ tubuh). Setelah itu Harvey dalam keadaan agak ragu pergi membawa botol tersebut. Otak dari tokoh fisika terbesar Abad 20 ini diambil 7 jam setelah kematiannya. Einstein akhirnya dikremasi.
Pengambilan dan pengawetan otak tersebut menjadi perdebatan. Sebab, pengambilannya disebut-sebut tanpa izin dari keluarga Einstein. Tapi Harvey mengatakan bahwa anak Einstein yang bernama Hans Albert Einstein telah memberinya izin mengambil otak ayahnya. Sisanya keluarga Einstein menyangkal hal itu. Otak Einstein baru ditemukan kembali pada 1978. Otak tersebut disimpan Harvey dalam botol batu yang diisi cairan jus apel (cider) selama 23 tahun. Harvey menyebut sulit merawat otak yang diawetkan ini. Harvey kehilangan pekerjaan dan dikecam rekan-rekannya. Kemudian Profesor Marion C Diamond, ahli anatomi otak dari Universitas California, Berkeley, memiliki gagasan untuk melakukan penelitian setelah melihat gambar otak Einstein yang diawetkan dimuat sebuah majalah ilmu pengetahuan. Diamond butuh waktu tiga tahun hanya untuk membujuk Harvey menyerahkan otak Einstein untuk diteliti. Tetapi Harvey hanya memberikan empat irisan kecil dari otak ”si genius” itu. Diamond menghabiskan waktu enam bulan untuk meneliti otak Einstein. Dia memilah-milah bagian otak ahli fisika ini dan menghitung sel-selnya. Otak Einstein mirip dengan otak orang kebanyakan. Bedanya, otak Einstein lebih terlatih pada sedikit bagian-bagian tertentu. Di bagian sebelah kiri otak sang genius ini ditemukan lebih banyak sel glia untuk setiap neuron (sel saraf) dibanding otak manusia normal. Faktor ini mungkin menjadi alasan mengapa Einstein begitu cerdas. Kendati begitu Diamond tidak dapat memastikannya. Ada dua jenis sel dalam otak manusia. Sel neuron, berfungsi untuk berpikir dan mengatur kerja syaraf, sel glia (neuroglia) berfungsi menyediakan ”makanan” dan bertugas menunjang kerja sel neuron.
Dari hasil penelitian pertama yang dipublikasikan pada 1985 disebutkan, Diamond menghitung sel neuron dan sel glia di empat bagian otak Einstein, yakni di Area 9 pada korteks cerebri kiri dan kanan, dan Area 39 di bagian korteks cerebri kiri dan kanan. Area 9 adalah bagian otak yang berperan penting dalam perencanaan, atensi, dan memori. Adapun Area 39 adalah bagian otak yang berperan besar dalam fungsi berbahasa dan tugas kompleks lainnya. Kemudian rasio antara neuron dan sel glia otak Einstein dibandingkan dengan 11 orang laki-laki yang meninggal dunia pada usia 64 tahun. Hasil penelitian menunjukkan, rasio sel neuron dan sel glia otak Einstein lebih kecil dibanding beberapa otak yang dibandingkan dengan otaknya, terutama pada Area 39 kiri. Penjelasannya, pada area ini otak Einstein memiliki neuron yang lebih sedikit, sehingga lebih banyak sel glia untuk setiap neuron otaknya. Dengan jumlah sel glia per neuron yang lebih besar kebutuhan metabolis sel-sel saraf Einstein lebih tinggi.
Hal ini yang mungkin menjelaskan mengapa Einstein memiliki kemampuan berpikir dan keterampilan konseptual yang lebih baik. Lalu hasil penelitian kedua yang dipublikasikan pada 1996 memperlihatkan bahwa otak Einstein sedikit lebih ringan daripada rata-rata berat otak laki-laki dewasa. Tapi otak Einstein memiliki kepadatan neuron yang lebih tinggi. Kepadatan neuron ini yang diperkirakan berperan dalam fungsi berpikir Einstein lebih baik dibanding manusia biasa. Penelitian lain juga membandingkan karakteristik lapisan luar otak Einstein dengan 35 otak laki-laki lain (rata-rata berusia 35 tahun). Otak Einstein memiliki celah (sulcus) yang berbeda dengan otak manusia biasa di bagian parietal kanan dan kiri. Bagian ini diperkirakan memiliki peran yang penting dalam kemampuan matematika dan berpikir rasional. Struktur otak yang sangat khusus ini dianggap memiliki kontribusi besar terhadap kemampuan matematika dan fisika Einstein yang menakjubkan itu. Thomas Harvey meninggal pada tahun 2007, tapi sebelum ia melakukannya, ia menyumbangkan otak eisntein ke Rumah Sakit Princeton, tempat yang sama saat ia memulai perjalanannya lebih dari lima puluh tahun lalu. Saat ini, Museum Mutter di Philadelphia adalah satu-satunya tempat di dunia untuk melihat sisa potongan-potongan otak Einstein dengan catatan tulisan tangan dari Thomas Harvey.
Pengambilan dan pengawetan otak tersebut menjadi perdebatan. Sebab, pengambilannya disebut-sebut tanpa izin dari keluarga Einstein. Tapi Harvey mengatakan bahwa anak Einstein yang bernama Hans Albert Einstein telah memberinya izin mengambil otak ayahnya. Sisanya keluarga Einstein menyangkal hal itu. Otak Einstein baru ditemukan kembali pada 1978. Otak tersebut disimpan Harvey dalam botol batu yang diisi cairan jus apel (cider) selama 23 tahun. Harvey menyebut sulit merawat otak yang diawetkan ini. Harvey kehilangan pekerjaan dan dikecam rekan-rekannya. Kemudian Profesor Marion C Diamond, ahli anatomi otak dari Universitas California, Berkeley, memiliki gagasan untuk melakukan penelitian setelah melihat gambar otak Einstein yang diawetkan dimuat sebuah majalah ilmu pengetahuan. Diamond butuh waktu tiga tahun hanya untuk membujuk Harvey menyerahkan otak Einstein untuk diteliti. Tetapi Harvey hanya memberikan empat irisan kecil dari otak ”si genius” itu. Diamond menghabiskan waktu enam bulan untuk meneliti otak Einstein. Dia memilah-milah bagian otak ahli fisika ini dan menghitung sel-selnya. Otak Einstein mirip dengan otak orang kebanyakan. Bedanya, otak Einstein lebih terlatih pada sedikit bagian-bagian tertentu. Di bagian sebelah kiri otak sang genius ini ditemukan lebih banyak sel glia untuk setiap neuron (sel saraf) dibanding otak manusia normal. Faktor ini mungkin menjadi alasan mengapa Einstein begitu cerdas. Kendati begitu Diamond tidak dapat memastikannya. Ada dua jenis sel dalam otak manusia. Sel neuron, berfungsi untuk berpikir dan mengatur kerja syaraf, sel glia (neuroglia) berfungsi menyediakan ”makanan” dan bertugas menunjang kerja sel neuron.
Dari hasil penelitian pertama yang dipublikasikan pada 1985 disebutkan, Diamond menghitung sel neuron dan sel glia di empat bagian otak Einstein, yakni di Area 9 pada korteks cerebri kiri dan kanan, dan Area 39 di bagian korteks cerebri kiri dan kanan. Area 9 adalah bagian otak yang berperan penting dalam perencanaan, atensi, dan memori. Adapun Area 39 adalah bagian otak yang berperan besar dalam fungsi berbahasa dan tugas kompleks lainnya. Kemudian rasio antara neuron dan sel glia otak Einstein dibandingkan dengan 11 orang laki-laki yang meninggal dunia pada usia 64 tahun. Hasil penelitian menunjukkan, rasio sel neuron dan sel glia otak Einstein lebih kecil dibanding beberapa otak yang dibandingkan dengan otaknya, terutama pada Area 39 kiri. Penjelasannya, pada area ini otak Einstein memiliki neuron yang lebih sedikit, sehingga lebih banyak sel glia untuk setiap neuron otaknya. Dengan jumlah sel glia per neuron yang lebih besar kebutuhan metabolis sel-sel saraf Einstein lebih tinggi.
Hal ini yang mungkin menjelaskan mengapa Einstein memiliki kemampuan berpikir dan keterampilan konseptual yang lebih baik. Lalu hasil penelitian kedua yang dipublikasikan pada 1996 memperlihatkan bahwa otak Einstein sedikit lebih ringan daripada rata-rata berat otak laki-laki dewasa. Tapi otak Einstein memiliki kepadatan neuron yang lebih tinggi. Kepadatan neuron ini yang diperkirakan berperan dalam fungsi berpikir Einstein lebih baik dibanding manusia biasa. Penelitian lain juga membandingkan karakteristik lapisan luar otak Einstein dengan 35 otak laki-laki lain (rata-rata berusia 35 tahun). Otak Einstein memiliki celah (sulcus) yang berbeda dengan otak manusia biasa di bagian parietal kanan dan kiri. Bagian ini diperkirakan memiliki peran yang penting dalam kemampuan matematika dan berpikir rasional. Struktur otak yang sangat khusus ini dianggap memiliki kontribusi besar terhadap kemampuan matematika dan fisika Einstein yang menakjubkan itu. Thomas Harvey meninggal pada tahun 2007, tapi sebelum ia melakukannya, ia menyumbangkan otak eisntein ke Rumah Sakit Princeton, tempat yang sama saat ia memulai perjalanannya lebih dari lima puluh tahun lalu. Saat ini, Museum Mutter di Philadelphia adalah satu-satunya tempat di dunia untuk melihat sisa potongan-potongan otak Einstein dengan catatan tulisan tangan dari Thomas Harvey.
Jari Tengah Galileo Dipajang di Museum Sains
Jari Tengah Galileo, seorang ilmuwan dari abad ke-16 kini dipajang di musium seni Florence History. Jari tengah bapak astronomi modern ini diambil oleh Anton Francesco Gori pada 12 maret 1737, 95 tahun setelah kematian Gallileo. Pada tahun 2009, dua tulang jari lainya, dan gigi milik Galileo ditemukan di sebuah lelang. Anggota tubuh fisikawan ini menghilang pada tahun 1905, dan tidak pernah terlihat selama lebih dari 100 tahun. Sampai akhirnya ditemukan dan kembali ke Museum Sains, untuk bergabung kembali dengan jari tengah Galileo. Kini jari tengah fisuf asal Italia ini berada dalam sebuah gelas kaca kecil di antara lodestones dan teleskop dalam sebuah museum yang ditujukan sepenuhnya untuk tujuan ilmiah. Pemikiran Gallileo tentang matahari sebagai pusat tata surya pada waktu itu bertentangan dengan ajaran Aristoteles maupun keyakinan gereja bahwa bumi adalah pusat alam semesta. Ia dianggap merusak iman dan diajukan ke pengadilan gereja Italia tanggal 22 Juni 1633 dan dijatuhi hukuman pengucilan (tahanan rumah) sampai Ia meninggal. Pada tahun 1992 Paus Yohanes Paulus II menyatakan secara resmi bahwa keputusan penghukuman itu adalah salah, dan dalam pidato 21 Desember 2008 Paus Benediktus XVI menyatakan bahwa Gereja Katolik Roma merehabilitasi namanya sebagai ilmuwan.
Tubuh Eva Perón Disimpan di Atas Meja Makan Suaminya
María Eva Duarte de Perón (lebih dikenal dengan nama Evita (lahir di Los Toldos, kota kecil di Provinsi Buenos Aires, Argentina, 7 Mei 1919 – meninggal di Buenos Aires, Argentina, 26 Juli 1952 pada umur 33 tahun) adalah istri kedua Presiden Argentina Juan Domingo Perón (1895–1974) dan Ibu Negara Argentina sejak 1946 hingga wafatnya pada 1952. Meskipun ia tidak pernah secara resmi terpilih menjadi tokoh politik, sebagai Ibu Negara ia akhirnya memiliki lebih banyak kekuasaan dan pengaruh dalam pemerintahan daripada siapapun, kecuali suaminya. Di antara kaum miskin dan kelas pekerja Argentina, ia mempunyai kharisma yang tidak banyak tandingannya di luar monarkhi. Evita membentuk Yayasan Eva Perón, yayasan amal yang membangun ribuan rumah dan sekolah untuk kaum perempuan dan kaum miskin dan untuk pertama kalinya dalam sejarah Argentina menjamin tidak ada ketimpangan dalam pemeliharaan kesehatan untuk warganya. Evita juga memimpin pembentukan Partai Peronis Perempuan, yang merupakan partai politik perempuan pertama di negaranya.
Pada 1951, ia mengadakan kampanye agar dimungkinkan mencalonkan diri menjadi Wakil Persiden Argentina. Hal ini ditentang oleh militer Argentina, kaum elit, dan akhirnya suaminya sendiri. Andaikan Evita terpilih, ia akan menjadi wakil presiden perempuan pertama di dunia. (Gelar ini akhirnya jatuh ke tangan istri ketiga Perón, Isabel Perón, yang ironisnya berusaha meniru Evita.) Pada 1952 Evita mendapat gelar resmi "Pemimpin Rohani Bangsa". Evita juga tokoh yang sangat kontroversial pada masa hidupnya, bahkan sampai hari ini. Meskipun hanya enam tahun lebih ia berkiprah dalam politik Argentina, di masa itu ia menjadi pusat gosip dan kabar burung. Dalam bukunya "Evita: The Real Life of Eva Perón", Marysa Navarro dan Nicholas Fraser mengklaim bahwa mitos dan distorsi tentang Eva Perón adalah yang paling rumit dari tokoh politik modern manapun. Semasa hidupnya, Evita adalah perempuan paling berkuasa di negerinya. Kebanyakan sejarahwan setuju bahwa ia tetap yang paling berpengaruh dalam sejarah bangsanya dan di seluruh Amerika Selatan. Pada saat kematiannya, ia adalah perempuan paling berpengaruh di seluruh dunia.
Setelah pelantikan kedua dari suaminya di tahun 1952, Eva meninggal karena kanker pada usia muda 33. Tak lama setelah kematian Evita, rencananya akan dibangun sebuah monumen untuk meletakkan jenazah Evita dan sebagai penghormatan kepada jenazahnya. Monumen tersebut dibangun serupa dengan monumen Vladimir Lenin yang didasarkan menyimpan tubuh Lenin untuk ditampilkan di hadapan publik. Sambil menunggu pembangunan monumen tersebut, jenazah Evita yang telah diawetkan, disimpan di gedung CGT selama hampir dua tahun. Sebelum monumen untuk Evita selesai, Juan Perón digulingkan dalam kudeta militer, Libertadora Revolucion, pada tahun 1955. Juan secepatnya melarikan diri dari negaranya dan tidak sempat mengatur pengamanan tubuh Evita. Pada saat itu, kediktatoran militer mengambil alih kekuasaan di Argentina dan mengeluarkan tubuh Evita dari kaca dan keberadaan jenazah tersebut selama 16 tahun hilang tetap menjadi misteri. Dari tahun 1955 sampai tahun 1971, kediktatoran militer Argentina mengeluarkan larangan terhadap Peronisme. Warga tidak diperbolehkan memiliki gambar Juan dan Evita Perón bahkan membicarakan nama mereka (keduanya) pun dianggap terlarang.
Setelah 16 tahun, militer akhirnya mengungkapkan bahwa jenazah Evita dimakamkan di sebuah ruang bawah tanah di Milan, dengan nama "María Maggi". Tampaknya jenazah tersebut mengalami kerusakan selama masa pengiriman dan penyimpanan. Pada tahun 1971, tubuh Evita digali dari kubur dan diterbangkan kembali ke rumah Juan Perón di Spanyol. Juan dan istri ketiganya, Isabel memutuskan untuk menjaga mayat Evita itu di atas meja kamar makan mereka. Pada tahun 1973, Juan Perón keluar dari pengasingan dan kembali ke Argentina, kemudian menjadi presiden untuk ketiga kalinya. Perón meninggal saat menjabat pada tahun 1974. Istri ketiganya, Isabel Perón yang dinikahinya pada 15 November 1961, dan yang telah terpilih sebagai wakil presiden, menggantikan dia, sehingga menjadi presiden perempuan pertama di belahan bumi Barat. Isabel meletakkan jenazah Evita kembali ke Argentina dan ditampilkan di samping jenazah Juan Perón. Tubuh Evita kemudian dimakamkan di makam keluarga Duarte di kompleks La Recoleta, Buenos Aires Pemerintah Argentina mengamankan makam Evita dengan membuat sebuah pintu jebakan di lantai marmer makam. Pintu tersebut mengarah ke kompartmen yang berisi dua peti mati. Di bawah kompartemen pertama adalah pintu jebakan kedua dan kompartemen kedua. Di situ peti mati Evita bertumpu.Pemakaman yang terletak di bagian utara Recoleta, juga menyimpan jenazah dari banyak jenderal militer terkenal, presiden, ilmuwan, penyair dan hartawan Argentina lainnya.
Pada 1951, ia mengadakan kampanye agar dimungkinkan mencalonkan diri menjadi Wakil Persiden Argentina. Hal ini ditentang oleh militer Argentina, kaum elit, dan akhirnya suaminya sendiri. Andaikan Evita terpilih, ia akan menjadi wakil presiden perempuan pertama di dunia. (Gelar ini akhirnya jatuh ke tangan istri ketiga Perón, Isabel Perón, yang ironisnya berusaha meniru Evita.) Pada 1952 Evita mendapat gelar resmi "Pemimpin Rohani Bangsa". Evita juga tokoh yang sangat kontroversial pada masa hidupnya, bahkan sampai hari ini. Meskipun hanya enam tahun lebih ia berkiprah dalam politik Argentina, di masa itu ia menjadi pusat gosip dan kabar burung. Dalam bukunya "Evita: The Real Life of Eva Perón", Marysa Navarro dan Nicholas Fraser mengklaim bahwa mitos dan distorsi tentang Eva Perón adalah yang paling rumit dari tokoh politik modern manapun. Semasa hidupnya, Evita adalah perempuan paling berkuasa di negerinya. Kebanyakan sejarahwan setuju bahwa ia tetap yang paling berpengaruh dalam sejarah bangsanya dan di seluruh Amerika Selatan. Pada saat kematiannya, ia adalah perempuan paling berpengaruh di seluruh dunia.
Setelah pelantikan kedua dari suaminya di tahun 1952, Eva meninggal karena kanker pada usia muda 33. Tak lama setelah kematian Evita, rencananya akan dibangun sebuah monumen untuk meletakkan jenazah Evita dan sebagai penghormatan kepada jenazahnya. Monumen tersebut dibangun serupa dengan monumen Vladimir Lenin yang didasarkan menyimpan tubuh Lenin untuk ditampilkan di hadapan publik. Sambil menunggu pembangunan monumen tersebut, jenazah Evita yang telah diawetkan, disimpan di gedung CGT selama hampir dua tahun. Sebelum monumen untuk Evita selesai, Juan Perón digulingkan dalam kudeta militer, Libertadora Revolucion, pada tahun 1955. Juan secepatnya melarikan diri dari negaranya dan tidak sempat mengatur pengamanan tubuh Evita. Pada saat itu, kediktatoran militer mengambil alih kekuasaan di Argentina dan mengeluarkan tubuh Evita dari kaca dan keberadaan jenazah tersebut selama 16 tahun hilang tetap menjadi misteri. Dari tahun 1955 sampai tahun 1971, kediktatoran militer Argentina mengeluarkan larangan terhadap Peronisme. Warga tidak diperbolehkan memiliki gambar Juan dan Evita Perón bahkan membicarakan nama mereka (keduanya) pun dianggap terlarang.
Setelah 16 tahun, militer akhirnya mengungkapkan bahwa jenazah Evita dimakamkan di sebuah ruang bawah tanah di Milan, dengan nama "María Maggi". Tampaknya jenazah tersebut mengalami kerusakan selama masa pengiriman dan penyimpanan. Pada tahun 1971, tubuh Evita digali dari kubur dan diterbangkan kembali ke rumah Juan Perón di Spanyol. Juan dan istri ketiganya, Isabel memutuskan untuk menjaga mayat Evita itu di atas meja kamar makan mereka. Pada tahun 1973, Juan Perón keluar dari pengasingan dan kembali ke Argentina, kemudian menjadi presiden untuk ketiga kalinya. Perón meninggal saat menjabat pada tahun 1974. Istri ketiganya, Isabel Perón yang dinikahinya pada 15 November 1961, dan yang telah terpilih sebagai wakil presiden, menggantikan dia, sehingga menjadi presiden perempuan pertama di belahan bumi Barat. Isabel meletakkan jenazah Evita kembali ke Argentina dan ditampilkan di samping jenazah Juan Perón. Tubuh Evita kemudian dimakamkan di makam keluarga Duarte di kompleks La Recoleta, Buenos Aires Pemerintah Argentina mengamankan makam Evita dengan membuat sebuah pintu jebakan di lantai marmer makam. Pintu tersebut mengarah ke kompartmen yang berisi dua peti mati. Di bawah kompartemen pertama adalah pintu jebakan kedua dan kompartemen kedua. Di situ peti mati Evita bertumpu.Pemakaman yang terletak di bagian utara Recoleta, juga menyimpan jenazah dari banyak jenderal militer terkenal, presiden, ilmuwan, penyair dan hartawan Argentina lainnya.
No comments