Penjelasan Ilmiah Dibalik Penampakan Hantu
Penampakan hantu adalah fenomena astral yang misterinya masih sangat dipertanyakan. Cerita mengenai fenomena penampakan hantu telah ada sejak lama dan hal ini terus menarik perhatian banyak orang bahkan hingga sekarang. Sebagaimana kemunculan penampakan hantu adalah hal yang tidak dapat dijelaskan oleh banyak orang, maka ada juga orang-orang yang menjelaskan hal tersebut secara ilmiah. Berikut penjelasan ilmiah dibalik fenomena penampakan hantu. Jadi sahabat anehdidunia.com tidak usah takut hantu.
Alasan Psikologi
Alasan Psikologi
Ternyata ada cukup banyak penjelasan nyata mengenai fenomena penampakan hantu. Loyd Auerbach, pemburu hantu dan penulis buku terkait penampakan telah melakukan investigas selama 30 tahun. Namun ia mengakui bahwa kebanyakan penampakan hantu yang dilaporkan ternyata dapat dijelaskan secara ilmiah.
Ia mengatakan bahwa biasanya penampakan hantu itu hanyalah karena alasan psikologi semata. Mereka yang melaporkan telah melihat penampakan hantu ternyata berada dalam kondisi yang terlalu sensitif, baik karena rasa takut, acara TV, depresi, dan seterusnya. Pikiran manusia itu menakjubkan, apalagi saat seseorang sedang berada dalam kondisi seperti itu maka hanya dengan rangsangan yang relatif ringan maka mereka dapat menciptakan halusinasi mereka sendiri.
Infrasonik
Setiap suara memiliki frekuensi mereka sendiri dan telinga manusia dapat mendengar suara dengan berfrekuensi 20 Hz hingga 20.000 Hz. Suara dengan frekuensi kurang dari 20 Hz inilah yang dikenal dengan nama infrasound atau infrasonik. Walaupun kita tidak bisa mendengarnya namun ternyata kita dapat merasakannya. Kenyataannya, banyak di antara kita yang cukup sensitif terhadap suara infrasonik ini.
Infrasonik ini sendiri dapat tercipta dari fenomena alam seperti angin, iklim, dan juga peralatan rumah tangga kita. Yang mengerikannya adalah infrasonik dapat menyebabkan berbagai pengaruh aneh, dimulai dari rasa mual, ketakutan berlebih, kegelisahan, merinding, hingga kegilaan. Sebagaimana mata manusia juga terpengaruh oleh frekuensi sekitar kita, infrasonik yang mendekati 20 Hz dapat menyebabkan mata manusia bergetar yang pada akhirnya membuat seseorang percaya ia melihat sebuah penampakan hantu padahal pada kenyataannya tidak.
Lelucon
Hantu adalah salah satu hal yang tidak dapat dibuktikan namun tetap dipercaya oleh banyak orang. Menyadari hal ini ada saja orang-orang yang ingin berusaha mencari keuntungan dari fenomena tersebut, baik karena alasan pamor atau lelucon semata. Pada saat melakukan investigasi penampakan hantu, hal pertama yang harus diperhatikan adalah fenomena yang ternyata sama sekali tidak memiliki hubungan paranormal. Mungkin saja sebuah laporan penampakan hantu terjadi hanya karena tindakan anggota keluarga atau orang-orang yang berusaha menciptakan sebuah lelucon atau bahkan ingin menjual cerita tersebut.
Namun ada kalanya karena investigasi sudah dilakukan, orang terkait terlalu malu untuk mengakui bahwa itu adalah lelucon yang diciptakannya. Hal ini menyebabkan lelucon itu menjadi kepercayaan berkepanjangan yang menyebar ke lingkungan sekitar. Jadi tentunya jika Anda mendengar ada penampakan hantu, hal utama yang harus dipastikan adalah itu bukan rekayasa orang lain.
Sleep Paralysis
Pada kenyataannya hal itu sama sekali tidak benar karena ada penjelasan ilmiah di balik hal ini. Fenomena "ketindihan setan" atau kelumpuhan tidur ini sebenarnya terjadi saat pikiran dan tubuh kita tidak tersinkronasi. Biasanya saat seseorang tidur, tubuh dan pikiran mereka akan secara tidak sadar perlahan-lahan relaks hingga terlelap namun terkadang pikiran mereka tetap sadar, inilah yang menyebabkan mereka tidak dapat menggerakkan tubuh mereka. Hal ini sering terjadi saat seseorang mulai terbangun atau memasuki tahapan tidur yang dikenal sebagai tidur REM (Rapid Eye Movement).
Lalu bagaimana dengan penampakan hantu yang terlihat saat kelumpuhan terjadi? Penampakan itu sebenarnya adalah halusinasi yang terjadi karena rasa takut dan pikiran yang belum sadar sepenuhnya baik karena rasa ngantuk saat bangun atau rasa lelah saat tertidur.
Kesalahan Otak
Saat otak kita sedang lelah atau tidak fokus maka otak kita akan secara sendirinya berusaha mengisi segala informasi di sekitar kita dengan informasi visual yang tidak lengkap. Baik karena kelopak mata Anda yang berkedut atau serangga yang lewat di depan mata Anda, hal itu menyebabkan pikiran kita tertipu dan menganggap bahwa kita melihat sesuatu yang mengerikan. Pada umumnya hal ini terjadi dalam waktu singkat.
Titik Dingin
Sayangnya, para ilmuwan memiliki penjelasan yang lebih membosankan namun sederhana. Titik dingin ini terjadi karena udara dingin yang masuk dari jendela atau ventilasi rumah. Walaupun sebuah ruangan tertutup rapat, setiap objek memiliki temperatur mereka sendiri dan beberapa permukaan lebih panas dibandingkan yang lainnya. Untuk menstabilkan temperatur ruangan, objek-objek itu melepaskan panas mereka dalam sebuah proses yang disebut konveksi. Di sinilah udara panas naik ke tempat yang lebih tinggi dan udara dingin turun ke tempat yang lebih rendah. Perubahan inilah menyebabkan rasa dingin di kulit manusia.
Histeria Massa
Setelah penyelidikan dilakukan ternyata diketahui bahwa para pekerja dan para murid menderita fenomena yang dikenal sebagai histeria massa. Delusi ini terjadi saat sekumpulan orang berada dalam lingkungan yang menekan mereka, seperti sekolah atau tempat kerja yang sibuk contohnya. Tekanan jangka panjang itu pada akhirnya menyebabkan rasa pusing, mual, hingga kejang-kejang. Apabila di antara orang-orang itu ada orang yang percaya akan kejadian paranormal maka laporan penampakan hantu akan dapat ditemukan. Dari yang tadinya hanya beberapa orang menderita gejala ini, orang lain juga akan menderita gejala serupa karena lingkungan yang sama. Inilah yang pada akhirnya mengerah ke histeria massa.
Ideomotor
Ternyata penjelasan ilmiah di balik fenomena hantu ini adalah kekuatan dari sugesti. Kekuatan sugesti membuat seseorang menggerakkan ototnya secara tidak sadar. Pada tahun 1853, pembuktian dilakukan dengan membagi sekumpulan partisipan menjadi 2 grup yang sama jumlhanya. Grup pertama diberitahukan bahwa sebuah meja akan bergerak ke kanan sedangkan grup lain diberitahukan ke kiri. Mereka kemudian duduk di meja yang sama dan meja itu tidak bergerak. Tapi pada saat semua partisipan diberitahukan ke 1 arah yang sama, efek ideomotor terjadi dimana meja itu digerakkan secara tidak sadar ke arah yang diberitahukan.
Rangsangan Listrik di Otak
Seorang peneliti Swiss membuktikan hal itu dengan melakukan sebuah eksperimen elektrik ke otak seorang partisipan. Si partisipan kemudian melaporkan bahwa ia melihat seorang bayangan duduk di belakangnya, mengikuti segala gerakannya hingga saat si dokter meminta si partisipan membaca sebuah kartu, si bayangan mencoba untuk mengambil kartu itu dari tangan si partisipan.
Yang sebenarnya terjadi aalah si penelisi merangsang bagian otak yang dikenal sebagai left temporoparietal junction, yakni bagian otak yang membantu kita membedakan diri kita dan orang lain. Gangguan pada bagian otak itu menyebabkan seseorang menciptakan manusia bayangan sebagaimana diceritakan di atas. Hal ini mungkin adalah penjelasan di balik penampakan bayangan hantu yang dilaporkan orang-orang.
Karbon Monoksida
Karbon Monoksida sendiri adalah gas tidak terlihat dan tidak berbau yang sangat berbahaya. Gas ini akan menyebabkan seseorang kekurangan oksigen. Kekurangan oksigen ini membuat seseorang lemas, mual, pusing, halusianasi, hingga akhirnya kematian. Halusinasi inilah yang diderita keluarga di atas. Kasus serupa juga terjadi di tahun 2005, saat seorang wanita melaporkan fenomena penampakan hantu di kamar mandinya yang ternyata ada kebocoran pemanas air, membuat rumah itu penuh dengan Karbon Monoksida.
Baca juga Rahasia Kode Misterius Belum Terpecahkan
referensi:http://www.tahupedia.com/content/show/487/10-Penjelasan-Ilmiah-Di-Balik-Fenomena-Penampakan-Hantu
No comments