SMA Negeri 1 Kendal merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di Kendal. SMAN 1 Kendal beralamat di Jl. Soekarno-Hatta, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal. SMA Negeri 1 Kendal atau yang biasa dikenal sebagai SMANIK, merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas yang difavoritkan di Kabupaten Kendal. Sekolah yang berlokasi di Jl. Soekarno-Hatta, Desa Purwokerto, Kecamatan Patebon ini, merupakan salah satu dari tiga SMA di Kabupaten Kendal yang pernah mendapat status Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional bersama SMA Negeri 1 Boja dan SMA Pondok Modern Selamat, sebelum akhirnya status itu dicabut sesuai keputusan Mahkamah Konstitusi beberapa waktu yang lalu. SMA yang juga memiliki sebutan Ganesha International Highschool berkaitan dengan logo sekolah yang bergambarkan Dewa Ganesha ini, telah berhasil mencetak lulusan terbaiknya untuk diterima di perguruan tinggi negeri atau pun swasta favorit di sejumlah wilayah di Indonesia, seperti UGM, ITB, IPB, Undip, ITS, Unnes dan sebagainya. Mantan Bupati Kendal Dra. Hj. Siti Nurmarkesi juga pernah mengenyam pendidikan di SMA Negeri 1 Kendal. SMA Negeri 1 Kendal adalah SMA berstatus negeri pertama sekaligus SMA pertama di Kabupaten Kendal. Sehingga pada masa awal didirikan, sekolah ini dinamakan SMA Kendal. SMA Negeri 1 Kendal didirikan atas instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, Priyono. Menteri yang menjabat pada era Presiden Soekarno itu, menginstruksikan kepada jajaran direksi SMA Negeri 1 Semarang pada bulan Juli tahun 1961 agar membuka sekolah cabang atau filial di Kabupaten Kendal. Instruksi tersebut dilaksanakan pada awal bulan Agustus tahun 1961 dengan dibentuknya Panitia Pendirian SMA Kendal oleh direktur SMA Negeri 1 Semarang, Kartono, sekaligus melakukan peninjauan lokasi di Kota Kendal. Panitia ini terdiri atas 9 orang yang terdiri dari dua ketua, dua penulis (sekretaris), dua bendahara, seksi pendidikan, seksi teknik bangunan dan satu penasihat. Panitia Pendirian SMA Kendal ini diketuai oleh R.S Danoesogito dan R. Kaolan Brotosiswoyo. Tim tersebut akhirnya berhasil mendirikan SMA Kendal yang menjadi cikal bakal SMA Negeri 1 Kendal. Pada awalnya, panitia menyediakan Gedung Bhakti (sekarang menjadi Museum Juang 1945 Kabupaten Kendal) yang beralamat di Jl. Notomudigdo, Kecamatan Kota Kendal, atau berada di sebelah timur Kantor Bupati Kendal, sebagai tempat penyelenggaraan aktivitas belajar mengajar. Namun karena gedung tersebut kurang memenuhi syarat sebagai tempat penyediaan layanan belajar mengajar, panitia akhirnya memindahkan gedung SMA Negeri 1 Kendal ke gedung bekas asrama SGB Kendal di Jl. Pemuda No. 58 pada 2 Oktober 1961. Saat itu, jumlah murid baru 25 anak. Kegiatan belajar mengajar di gedung tersebut berjalan hingga tahun 1977. Sekarang, gedung tersebut difungsikan sebagai rumah transit burung atau dikenal sebagai gedung sarang burung Kota Kendal. Ketika masih menggunakan gedung Bhakti di Jl. Notomudigdo, atas kerja keras Panitia Pendiri, pada 1 Agustus 1961, SMA Negeri 1 Kendal akhirnya mendapat status negeri dari pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan saat itu. Status SMA Negeri tersebut adalah yang pertama di Kabupaten Kendal. Setelah mendapat status negeri, di masa awal menempati gedung SGB, SMA Negeri 1 Kendal lalu melepaskan diri dari status sekolah cabang SMA Negeri 1 Semarang pada 5 Oktober 1961. Artinya, mulai saat itu, SMA Negeri 1 Kendal secara resmi berdiri dan memisahkah diri dari SMA Negeri 1 Semarang. Hingga saat ini, tanggal 5 Oktober diperingati sebagai Hari Ulang Tahun SMA Negeri 1 Kendal. Saat gencarnya pembangunan pada masa Orde Baru, melalui Program Nasional Pembangunan Lima Tahun atau Pelita, Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1977 membangun gedung SMA Negeri 1 Kendal seperti yang saat ini digunakan, yaitu berlokasi di Jl. Soekarno-Hatta, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal (dulu disebut Jalan Raya Barat). Sejak saat itu hingga sekarang, SMA Negeri 1 Kendal menempati gedung permanen dan telah memiliki gedung sendiri setelah sebelumnya menempati gedung Bhakti dan SGB. Perkembangan SMA Negeri 1 Kendal berkaitan dengan aspek fisik dan nonfisiknya telah mengalami perubahan yang pesat sejak awal didirikan pada 1961. Aspek fisik berupa gedung dan bangunan, serta aspek nonfisik berupa proses kegiatan belajar mengajar dan aspek lainnya, yang menjadi landasan penting bagi terciptanya output SMA Negeri 1 Kendal yang berkualitas, menjadi acuan penting dalam kemajuan SMA Negeri 1 Kendal. Perkembangan fisik SMA Negeri 1 Kendal meliputi perubahan gedung yang ditempati hingga gedung permanen yang dimiliki sekarang. Pada saat menggunakan gedung Bhakti dan SGB, praktis perkembangan fisik SMA Negeri 1 Kendal tak mengalami perubahan berarti. Baru saat pembangunan nasional di masa Orde Baru, pemerintah saat itu dapat melakukan berbagai aktivitas pembangunan yang berdampak pada dunia pendidikan. Salah satu yang terkena laju pembangunan adalah SMA Negeri 1 Kendal terutama dalam pembangunan fisiknya. Pembangunan yang dikenal sebagai Pelita ini dimulai sejak tahun 1977. Sejak memiliki gedung sendiri seperti yang saat ini digunakan di Jl. Sokarno-Hatta Patebon, SMA Negeri 1 Kendal telah mengalami banyak perkembangan perubahan fisik sebagai penunjang berbagai aktivitas belajar mengajar. Dari semula hanya bangunan yang mayoritas masih berbilik bambu dengan sedikit sentuhan tembok, kini SMA Negeri 1 Kendal memiliki bangunan berlantai 2 yang mengitari lapangan tengah dengan bentuk persegi panjang. Penambahan gedung baru juga terus dilakukan sebagai penyesuaian terhadap kebutuhan peserta didik dari tahun ke tahun. Fasilitas penunjang aktivitas belajar mengajar baik akademik maupun nonakademik juga tersedia lengkap dan mengalami kemajuan pesat. Pada bidang akademik, SMA Negeri 1 Kendal telah memiliki laboratorium kimia, biologi dan fisika yang telah dibangun sejak Orde Baru. Pada tahun 2010 diadakan renovasi besar-besaran di bawah pimpinan Bapak Sutopo yang menjadikan gedung laboratorium berlantai 2. Laboratorium fisika yang sebelumnya tidak berada satu gedung dengan laboratorium lain, kini menempati lantai 2 berdampingan dengan aula yang baru. Laboratorium komputer juga disediakan dua ruangan sebagai salah satu pendukung sumber daya SMA Negeri 1 Kendal yang berwawasan teknologi informasi. Laboratorium bahasa juga terdapat di SMA Negeri 1 Kendal, yang digunakan sebagai tempat melakukan kegiatan Listening Comprehension sejumlah bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Pada bidang nonakademik, SMA Negeri 1 Kendal telah memiliki lapangan sepakbola, basket, dan voli. Pada renovasi di tahun 2010, SMA Negeri 1 Kendal memindahkan lokasi lapangan basket ke halaman belakang sekolah, berdampingan dengan lapangan sepakbola yang telah dulu ada. Lapangan basket tersebut juga digunakan sebagai lapangan futsal. Sementara itu, bekas lapangan basket digunakan sebagai ruang kelas baru. Musholla sebagai salah satu media kegiatan keagamaan, semula berada di bagian belakang. Masih sebagai dampak renovasi di tahun 2010, SMA Negeri 1 Kendal telah mendirikan sebuah masjid yang terletak di depan sekolah sebelah barat. Masjid dengan dua lantai tersebut diresmikan oleh Bapak Sutopo di akhir masa jabantannya. Sementara tempat bekas musholla di bagian belakang sekolah, kini dijadikan sebagai aula. Pada perkembangan nonfisik, semisal penyelenggaran kegiatan pendidikan berkaitan dengan kurikulum, SMA Negeri 1 Kendal telah mengalami banyak perkembangan. Sebagai salah satu acuan dalam terlaksanakannya kinerja pembelajaran yang baik, kurikulum telah dikembangkan dan diaplikasikan oleh SMA Negeri 1 Kendal sejak awal didirikannya. SMA Negeri 1 Kendal telah mengalami beberapa kali pergantian kurikulum, yaitu: 1. Gaya Lama tahun 1961-1962 2. Gaya Baru tahun 1963-1974 3. Kurikulum 1975 tahun 1975-1983 4. Kurikulum 1984 tahun 1984-1993 5. Kurikulum 1994 tahun 1994-2003 6. Kurikulum 2004 tahun 2004-2003 7. Kurikulum 2006 tahun 2006-2013 8. Kurikulum 2013 tahun 2013-sekarang (dilakukan secara bertahap).
No comments