Apabila Trans Papua Terbangun, Harga Semen Rp 1 Juta Jadi Rp 100.000 Per Zak
Trans Papua ditargetkan selesai pada 2019 mendatang. Dengan panjang hampir 900 kilometer, Trans Papua membutuhkan dana total Rp 30 triliun.
"Setiap tahun kita membutuhkan Rp 6 triliun, jadi selama 5 tahun Rp 30 triliun," ujar Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) Hediyanto W Husaini saat peninjauan proyek Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Sumatera Utara, Selasa (1/3/2016).
Untuk membangun Trans Papua, kata Hediyanto, pemerintah mendatangkan pekerja profesional dari Jakarta. Sementara pekerja yang tidak memeiliki keterampilan memadai (non-skilled labour) sebagian besar berasal dari Papua.
Proyek Trans Papua yang berada di atas gunung bahkan murni diisi oleh pekerja domestik. Hediyanto menuturkan, membangun jalan di Papua memiliki banyak tantangan.
Akses ke daerah-daerah di Papua juga sangat terbatas karena sulitnya medan yang ditempuh. Untuk mengirim alat berat saja, banyak upaya yang harus dilakukan, antara lain membongkarnya terlebih dahulu.
Setelah dibongkar, alat ini baru bisa didistribusikan ke lokasi proyek. Sesampainya di lokasi, alat berat ini harus dirakit kembali sebelum bisa digunakan.
Meski demikian, Hediyanto menganggap, hal ini harus tetap dijalankan mengingat kebutuhan masyarakat Papua yang mendesak akan pembangunan infrastruktur jalan.
Diharapkan, dengan Trans Papua masyarakat bisa berkomunikasi antar-kabupaten, menggenjot pertumbuhan ekonomi dan aksesibilitas. Selain itu, yang terpenting, Trans Papua diharapkan bisa menurunkan biaya kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat.
"Sekarang, semen harganya Rp 1 juta per zak, nanti bisa turun jadi Rp 100.000 per zak," jelas Hediyanto.
sumber:http://properti.kompas.com/read/2016/03/03/200000121/Trans.Papua.Terbangun.Harga.Semen.Rp.1.Juta.Jadi.Rp.100.000.Per.Zak?utm_source=RD&utm_medium=box&utm_campaign=kpoprd
No comments