Ahli Mengajarkan Cara Mengeluarkan Racun di Usus
KEBAJIKAN ( De 德 ) - Makan minum yang tidak teratur (berlebihan) atau diet yang tidak tepat (menahan lapar) dapat menyebabkan penuaan dini pada usus. Usia usus memiliki kaitan yang erat dengan usia hidup seseorang yang tidak bisa diabaikan begitu saja.
1. Usus yang tidak sehat akan memicu mood seseorang jadi buruk
Usus adalah organ detoksifikasi yang penting dalam tubuh kita, memikul sebagian besar tugas detoksifikasi dalam tubuh, selain itu juga memikul tanggungjawab yang berat dalam melawan/menghambat penyakit. Meskipun kita dalam keadaan istirahat, usus masih terus bekerja, selain ikut mencerna dan menyerap makanan, juga terlibat dalam regulasi sejumlah besar fungsi organ-organ vital lainnya
Di samping itu, usus juga bisa disebut sebagai “otak” kedua manusia. Usus memiliki seratus miliar sel saraf, yang bertugas terutama terkait dengan aktivitas dibawah sadar kita, hormon serotonin atau 5-hydroxytryptamine mengendalikan emosional manusia, demikian juga dengan hormon dopamin dan berbagai hormon yang membuat gembira suasana hati manusia, sekitar 95% disintesiskan di dalam usus. Sehingga dengan demikian, sebagian besar suasana hati akan dipengaruhi oleh sistem saraf enterik.
2. Kebiasaan buruk membuat usus mengalami penuaan dini
Usus juga memiliki usia produktif, selama saluran usus itu masih muda, maka kita juga akan hidup lebih sehat dan lama. Seiring dengan bertambahnya usia fisiologis, flora usus akan mengalami perubahan. Misalnya bifidobacteria dari flora usus atau bakteri bermanfaat di dalam usus, dimana sebagian besar di masa remaja, bifidobacteria itu akan berkurang secara bertahap ; sampai pada masa muda, proporsi bifidobacteria itu secara bertahap menurun dari 40% menjadi sekitar 10%, usus mulai menjadi tua ; setelah memasuki masa paruh baya, jumlah bifidobacteria dan bakteri bermanfaat lainya makin berkurang.
Oleh karena itu, jumlah bifidobacteria kerap digunakan untuk menentukan usia usus seseorang, sekaligus juga mencerminkan kondisi fisik seseorang. Jika ingin memastikan volume bakteri bermanfaat di dalam usus, agar usus lebih muda dan energik, Anda bisa mengonsumsi beberapa makanan yang dapat memberikan lingkungan yang bermanfaat bagi usus, seperti misalnya oligosakarida yang terkandung pada kacang kedelai, bisa membantu mengembangbiakkan bakteri bermanfaat.
Kalau begitu, apakah dengan adanya bakteri bermanfaat di usus itu lantas kita bisa santai dan tidak perlu khawatir lagi ? Sebenarnya, jika kita tidak memperhatikan perawatan kesehatan terkait, beberapa gaya hidup yang buruk, misalnya istirahat tidak teratur, makan minum tidak semestinya (berlebihan) atau diet yang tidak tepat (menahan lapar), merokok, konsumsi alkohol yang berlebihan dan kebiasaan tidak sehat lainnya, akan menyebabkan ketidakseimbangan lingkungan mikroflora usus, yang selanjutnya akan memicu penuaan dini pada usus.
Terutama sembarangan menggunakan antibiotik dan obat-obatan lain, yang akan menghancurkan bakteri bermanfaat pada usus, yang mana pada akhirnya akan menyebabkan penuaan dini pada usus, sehingga akan memicu Escherichia coli (e-coli), bakteri pembusuk dan bakteri berbahaya lainnya berkembang biak secara merajalela karena kurangnya pencegahan dari bakter bermanfaat. Dan ini akan berdampak serius terhadap jantung, otak, hati, ginjal, saluran pencernaan, kulit dan organ vital lainnya, yang mana pada akhirnya akan memicu timbulnya berbagai penyakit bahkan mengancam jiwa.
Selain itu, untuk melindungi saluran usus juga perlu mencegah “Fan Zui”, “Fan Nu”. Adapun yang dimaksud dengan “Fan Zui” disini adalah keinginan/dorongan untuk tidur seusai makan, hal ini dikarenakan baru seusai makan, segenap darah di tubuh terhimpun untuk disalurkan ke sistem pencernaan, sehingga aliran darah di otak berkurang, menyebabkan berkurangnya rangsangan dari aktivitas otak, karena itulah memicu dorongan untuk tidur, jika di saat seusai makan lalu tidur, ini akan memengaruhi pencernaan usus.
Dan karena faktor inilah lalu ada yang terngiang dengan pepatah tentang perawatan kesehatan yang terkenal : “Jalan-jalan setelah makan, bisa hidup sampai sembilan puluh sembilan tahun.” Namun, terkait waktu (kapan) dan cara berjalan santai juga ada ilmunya, umumnya berjalan santai sekitar 20 menit kemudian setelah makan adalah saat yang terbaik, berjalan santai sambil mengelus perut, sangat baik bagi bagi pencernaan usus. Sementara itu, yang dimaksud dengan “Fan Nu” mengacu pada suasana hati yang buruk saat makan. Marah-marah setelah makan membuat makanan sulit dicerna.
Menurut pandangan kedokteran barat, bahwa emosi (marah) dapat memicu rangsangan pada saraf simpatik, namun berefek pada jantung dan pembuluh darah, yang akan membuat fungsi pencernaan melemah, dan nafsu makan menjadi buruk. Karena itu, tidak peduli masalah apa pun yang tidak menyenangkan, sebaiknya jangan sampai terbawa oleh emosi, apalagi saat sedang makan, jangan sampai mempengaruhi pencernaan, dan dampak buruknya pada usus
BAB
Ketika bicara tentang perawatan usus, pertama yang terlintas dalam benak sebagian besar orang adalah BAB. Memang buang air besar itu mencerminkan dan memengaruhi kesehatan usus. Jika ingin BAB Anda lancar, maka perhatikanlah beberapa poin berikut ini :
1. Segeralah ke toilet jika rasanya memang benar-benar ingin BAB, tapi, jangan BAB sambil baca koran atau kutak-katik ponsel, agar konsentrasi tidak buyar dan mempengaruhi kelancaran BAB Anda.
2. Jangan jongkok/duduk lama di toilet, jika waktu jongkok/duduk di toilet lebih dari lima menit dan tidak juga bisa BAB, sebaiknya diakhiri.
3. Saat BAB jangan terlalu kuat menggunakan dorongan (tenaga), agar tidak melukai atau merusak anus, sebaiknya secara perlahan meningkatkan dorongan, atau gunakan tenaga sesuai dengan kondisi. Jika susah BAB atau sembelit, bukan saja tidak baik bagi BAB itu sendiri, sebaliknya kemungkinan bisa meningkatkan tekanan pada jantung dan pembuluh darah. Sekadar catatan, banyak penderita penyakit jantung itu tiba-tiba kambuh di toilet, karena penggunaan tenaga yang tidak benar, akibatnya tidak bisa BAB, justru pembuluh darahnya pecah lebih dulu.
4. Saat setelah BAB, sebaiknya pantat dinaikkan dulu, baru kemudian perlahan-lahan berdiri dengan pinggang lurus, hal ini untuk mencegah kepala pusing atau pingsan.
Terapi alami
Selain itu, ada satu terapi alami yang bisa membantu kelancaran BAB : Penderita (sembelit) duduk di toilet yang berisi sekitar 2000 ml air panas. Stimulasi panas (pengasapan) dapat meningkatkan peristaltik dan melunakkan tinja, sehingga bisa melancarkan pembuangan kotoran. Salam kebajikan (Sumber)
No comments